Saksikan DVD Debat Islam VS Kristen
DEBAT PERTAMA
Topik 1. Yesus Tuhan atau manusia biasa?
Topik 2. Selamat: Karena iman atau amal?
PENYELENGGARA :
YAYASAN BIRRUL WALIDAIN
Yayasan “Birrul Walidain" adalah Yayasan yang bergerak khusus
dibidang dakwah Islamiyah dengan menggunakan pendekatan metode ganda
yaitu Islamologi dan Kristologi
Pendiri dan sekaligus ketua umum dari Yayasan "Birrul Walidain” bapak H. Insan LS Mokoginta
adalah seorang muallaf mantan Kristen Katolik,
banyak menulis berbagai buku ttg Islam & Kristen
dan kini giat berdakwah dikalangan non muslim.
Yayasan Birrul walidain berpusat di Jakarta, dgn cabangnya di Sulawesi Utara.
Sekarang kami sedang membangun Pusat Da'wah Islam (PUSDAI)
di Sulawesi Utara,
daerah mayoritas Kristen yang penuh resiko dan tantangan.
(Peraih Muallaf Award 2006 dan 2007)
Penulis buku : Mustahil Kristen bisa menjawab
TIM ISLAM:
1. USTAD. H. INSAN LS MOKOGINTA
(Mantan Katolik)
(Mantan Katolik)
2. USTAD. MASYHUD, S.M
Moderator : Akbar Muzakki
TIM KRISTEN :
1. Pdt. Budi Asali, M.Div.
2. Ev. Esra Alfred Soru, S.Th.
Acara diadakan pada Tgl. 17 Agustus 2009
WAKTU:
pk 10.00 – 16.00
TEMPAT :
AULA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
JL. MOJOPAHIT 666 B
SIDOARJO
Telah tersedia dalam format DVD, @1 Rp 20.000,- x 3 DVD = Rp. 60.000,-
DEBAT KEDUA
Topik : “Mesias harus menderita dan bangkit dari Antara orang mati pada hari ketiga”
Menjawab Pertanyaan ke 11, buku "Mustahil Orang Kristen Bisa Menjawab"
TIM ISLAM :
1. USTAD. H. INSAN LS MOKOGINTA (Mantan Katolik)
2. USTAD. MASYHUD, S.M
TIM KRISTEN :
1. Pdt. Budi Asali, M.Div.
2. Ev. Esra Alfred Soru, S.Th.
Acara diadakan pada hari Sabtu, Tgl. 12 September 2009
WAKTU:
pk 20.30 – 23.00
TEMPAT :
MASJID MUHAMMADIYAH SIDOARJO
JL. MOJOPAHIT 666 B
SIDOARJO
Pada pertemuan ke-2 tanggal 12 September 2009, acara semula direncanakan bertempat di Aula Universitas Muhammadiah Sidoarjo, namun karena jumlah penonton khususnya dari pihak Muslim bertambah besar, sehingga Aula Universitas Muhammadiah terasa sangat sesak dan penonton banyak yang berdiri berdesak-desakan, maka aula sudah tidak dapat menampung penonton yang sangat antusias menyaksikan jalannya dialog antara Islam dan Kristen tersebut. Panitia akhirnya memindah acara dari aula menuju ke Masjid Muhammadiah dengan dihadiri oleh lebih banyak orang.
Bp. Chandra, HP : 081332588000
e-mail :chandra.johan@yahoo.co.id
Telah tersedia dalam format DVD, @1 Rp 20.000,- x 1 DVD = Rp. 20.000,-
(Belum termasuk ongkos kirim)
Saksikan dan buktikan sendiri!
********
Tanggapan Pdt. Budi Asali, M.Div terhadap perdebatan ini
1. Dalam debat tentang pertanyaan ini, sangat saya sayangkan adanya hal-hal yang memalukan, yaitu:
a. Waktu yang sengaja dipres, sehingga kami tak punya waktu banyak untuk menjelaskan, dan banyak dari tulisan saya di atas yang tidak sempat disampaikan. Mereka berjanji mulai pk 19.00, tetapi ternyata mereka datang pada pk 20.00, tanpa memberitahu kami. Itupun tidak langsung mulai, karena penonton terlalu banyak, ruangan tidak cukup, sehingga harus pindah ke masjid, dan acara baru mulai mendekati pk 21.00.
Setelah mulai, Bp Mokoginta lalu membahas 10 pertanyaan pertama dari bukunya, yang masing-masing berhadiah Rp 10 juta, dan sesudah itu pertanyaan ke 11 yang berhadiah mobil BMW. Padahal jelas bahwa perdebatan ini bukan berkenaan dengan 10 pertanyaan pertama, tetapi HANYA dengan pertanyaan ke 11nya. Kelihatannya mereka memang mau menghabiskan waktu yang memang hanya sedikit itu. Di tengah-tengah perdebatan, moderator bertanya kepada saya: ‘Acara ini mau sampai pk berapa?’. Saya jawab: ‘Terserah. Sampai pagi juga boleh’. Tetapi ternyata Bp Mashud memutuskan untuk menghentikan acara debat pada pk 22.30.
b. Adanya kecurangan dari pihak panitia, yang membesarkan volume loud speaker pada waktu Bp Mashud dan Bp Mokoginta berbicara, tetapi sebaliknya, mengecilkan volume suara pada saat pihak Kristen (saya atau Esra) berbicara. Saya punya beberapa orang sebagai saksi tentang hal ini.
c. Adanya kecurangan dari moderator, yang jelas sudah diatur oleh pihak Bp Mashud dan Bp Mokoginta, yang selalu memberikan jauh lebih banyak kesempatan berbicara kepada pihak Islam, dan sangat kurang kesempatan bagi pihak Kristen untuk menanggapi.
Tindakan-tindakan pengecut yang memalukan ini menunjukkan bahwa pihak Bp Mashud dan Bp Mokoginta takut suara kami didengar oleh penonton, karena akan membuktikan kesalahan kata-kata mereka. Jadi, mereka ‘terpaksa’ membuat acara ini tidak fair. Dalam faktanya, bagi saya, ini adalah debat dengan Islam yang paling tidak fair dari 6 x perdebatan yang pernah saya lakukan. Saya maklum, karena bagi Bp Mokoginta, ‘fair’ / ‘adil’ dalam acara ini identik dengan ‘kehilangan mobil BMW’!!!
d. Dalam sepanjang debat, bahkan sejak awal, Bp Mashud dan Bp Mokoginta berulang-ulang terlihat secara sengaja tak menjawab argumentasi / serangan kami, tetapi menyimpangkan pembicaraan pada hal yang lain. Sampai kami berulang-ulang menegur mereka tentang arah pembicaraan yang menyimpang itu, tetapi tetap tidak dihiraukan. Ini semua makin membuang waktu yang memang sudah sangat sedikit itu!
e. Dalam debat itu Bp Mashud, mungkin karena jengkelnya dalam menghadapi kekalahan debat itu, tidak bisa menjawab secara rasionil lagi, sehingga lalu:
1. Mengatakan bahwa Budi Asali ‘tidak ada apa-apanya’. Saya tak tersinggung oleh kata-kata itu, karena saya tahu siapa saya. Tetapi saya heran bagaimana seorang ustad bisa melakukan penghinaan seperti itu di depan umum. Apa nggak malu dengan jemaatnya sendiri? Atau sudah tak punya malu lagi? Disamping, kalau saya dalam 2 x perdebatan bisa menghancur-leburkan Bp Mashud dan Bp Mokoginta itu ternyata tidak ada apa-apanya, lalu apa kira-kira sebutan yang cocok untuk diri mereka sendiri?
2. Mengeluarkan kata-kata bahwa Alkitab itu ‘sampah’. Bagaimana dosen / ustad bisa begitu tidak beradab dan tidak etis seperti itu, betul-betul tidak bisa saya mengerti, dan merupakan sesuatu yang seharusnya sangat memalukan dunia Islam sendiri. Saya sebetulnya bisa saja menjawab kata-kata biadab ini dengan kebiadaban yang sama, tetapi saya sebagai orang Kristen diajar untuk tidak meniru dunia (Ro 12:1-2), dan karena itu saya tidak meniru kebiadaban ini dan tetap berbicara secara beradab.
2. Saya menantang Bp Mashud dan Bp Mokoginta, atau siapapun juga, untuk membuktikan kesalahan jawaban saya ini. Boleh secara tertulis atau debat terbuka, asal secara fair!!!
ooOoo
menurut saya si mokoginta itu orang yang tdk tau malu penipu dia terang2ngan menghujat kristen tanpa dia sadari betapa rendahx perbuatanx di mata Allah..
BalasHapusDan satu hal yg lucu berdebat dgn si mokoginta dia memberikan pertanyaan dan pada saat dijawab dia selalu mengatakan jawaban yg kita kash tdk nyambung dgn pertanyaanx yg dipertanyakan disini yg tdk nyambung jawabanx atw otakx udah koslet.. Gbu
video debatnya bisa dilihat dimna yach..tolong kasih link..!??
BalasHapusthank kie,,JBU,,,!!
Saya tidak tahu, apakah ada link yang memuat video tersebut. Yang jelas debatnya seru, rugi jika tak di nonton :-)
BalasHapus