Senin, 10 Januari 2011

Siaran Khotbah Ajaran Tritunggal : Timbul Kontroversi Tafsiran




Tak dapat dipungkiri, ajaran-ajaran sesat yang seringkali 'menggerogoti' Kitab Suci, semakin hari semakin bertumbuh dengan pesatnya di negeri ini. 'Serangan setan' ini, bukan hanya berasal dari luar Kekristenan saja, tapi juga dari dalam Gereja sendiri. Jemaat Tuhan yang tidak mengerti kebenaran Alkitab, pasti akan mudah dipengaruhi, apalagi jika yang menyampaikannya (sang pengkhotbah) adalah seorang yang dipakai Tuhan dengan 'luar biasa' (punya karunia nubuatan, mendengar suara Tuhan, dsb), pasti  banyak jemaat yang akan langsung mengaminkannya.


Beberapa waktu lalu, para pendengar siaran khotbah rutin yang disiarkan salah satu radio swasta rohani di Surabaya sempat dikejutkan oleh pembawa khotbahnya seri pengajaran, terambil wahyu bagian 7, khususnya mengenai ajaran Tritunggal bahwa rumusan itu tidak Alkitabiah.

Pernyataan itu, ternyata manjadi polemic tersendiri, pasalnya rekaman khotbah yang disiarkan berkali-kali ternyata juga diperjual belikan oleh radio tersebut. Bahkan copy rekaman tersebut pada 29 Oktober, diketahui petugas yang melayani jual beli rekaman khotbah, rekaman khotbah ini sangat laris meski telah mengudara sejak tanggal 22 Mei (2007) silam.


PERUMPAMAAN YANG KELIRU ?

Diketahui rekaman khotbah berdurasi 36 menit 48 detik ini, menyebutkan Tuhan Yesus adalah ciptaan. Hal ini berdasarkan Wahyu 3:14 yang berbunyi “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodekia : Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah” (LAI terjemahan 1974).

Dalam khotbah tersebut menafsirkan ayat ini, bahwa yang dimaksud firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah adalah Allah sendiri yaitu Tuhan Yesus Kristus.Yesus diciptakan Allah, namun Yesus adalah Allah itu sendiri. Cukup membingungkan rumusan ini. Untuk menerangkan hubungan antara Yesus adalah ciptaan Allah dan sekaligus Allah sendiri, pengkotbah memadukan dengan ayat "Aku datang dan keluar dari Bapa".

Selanjutnya, pengkotbah menjelaskan, bahwa Yesus itu yang keluar dari Bapa adalah ciptaan, ciptaan yang mula-mula sama dengan kita juga asalnya diciptakan. Namun perbedaannya adalah bahan kejadian (asal) kita berasal dari tanah sedangkan Yesus memakai bahan / tubuh-Nya Bapa.

Untuk memperjelas ajaran ini, pengkhotbah mengumpamakan Amuba. Amuba berkembangbiak dengan membelah diri. Dari badannya sendiri copot (membelah) menjadi anak-Amuba yang baru. Namun pengertian membelah diri pada amuba yang akan membentuk 2 entitas yang berbeda di singkirkan dengan pandangan bahwa Tuhan bisa berada di mana-mana namun tetap satu / Esa.

Menurutnya, perumpamaannya ditegaskan bahwa Bapa menggunakan dagingNya sendiri menciptakan Anak. Oleh karena itu, Tuhan Yesus di sebut Anak yang bermain-main dipangkuan Bapa sebelum dunia dijadikan (merujuk Amsal 8:22). Meski pengkotbah kelihatannya sudah menyadari akan timbulnya kontroversi mengenai ajaran tersebut, tetap saja materi kotbah ini disiarkannya. Oleh karena itu berkali-kali pada sesi pengajaran dikatakan untuk jangan menjadikan hal ini (pengajarannya) sebagai perbantahan.Menurutnya, orang-orang yang tidak memahami rumusan Tritunggal dan ke-ilahian Yesus semacam ini bisa jadi belum pernah di terangkan oleh Tuhan sendiri. Mereka (dianggap) masih kanak-kanak rohani sehingga cara menerangkannya pake cara yang sederhana.Kalau sudah dewasa cara pengajarannya lebih mendalam, seperti yang diajarkannya.

Untuk menjelaskan kenapa hanya Tuhan Yesus yang bisa dikenali / dilihat manusia sedangkan Bapa dan Roh Kudus tidak bisa. Pengkhotbah mengatakan karena Tuhan Yesus (hadir) memakai daging dan tulang sama seperti kita (manusia) dan sudah pernah datang ke dunia.

Demikian uraian pengkhotbah yang dapat disimak dengan jelas mulai menit 13 hingga menit ke 25 pada CD rekaman yang diperjualbelikan itu.


ESENSI ILAHI

Rumusan semacam ini sangat asing, baik dari semua aliran Main Stream (Ortodoks, Katolik, Protestan dan Kharismatik) maupun dari aliran bidat-bidat yang muncul sejak abad kedua masehi sepanjang sejarah gereja (Mariamite, Arianisme. Sabelian, Dosetisme, Nestorianiame, Saksi Yehovah, Unitarian dll).

Untuk masalah Yesus adalah ciptaan (keberadaannya diawali waktu) mirip dengan saksi Yehovah dan Arianisme. Namun eksistensi Yesus dengan konsep emanasi ala Plato yang dipakai Saksi Yehovah nyata berbeda dengan yang diajarkan pengkhotbah. Perbedaannya terletak pada mekanisme Duplikasi / pembelahan essensi Ilahi digandengkan dengan pemahaman sifat kemaha hadiran (Omni Present).Maka yang terjadi adalah konsep Tuhan Yesus adalah ciptaan (ciptaan mula-mula / perdana sebelum segala ciptaan) dan serentak Allah. Tidak ada degradasi ke-ilahian dari Tuhan dengan firman-Nya seperti ajaran emanasi.

Ada dua kemungkinan yang timbul atas ajaran seperti ini. Pertama: mungkin pengkhotbah tidak siap materi yang dikotbahkan termasuk didalamnya memiliki keterbatasan pemahaman dalam penggunaan istilah yang dipakai dalam mengajar? Kedua: Benar-benar sadar dan seperti itulah ajarannya.

Bila ditilik dengan cermat, sungguh kacau ajaran ini. Kontradiksi yang muncul terlihat dari cara pengkhotbah merumuskan Tuhan Yesus yang keluar dari Bapa sebagai ciptaan (diawali waktu) namun sekaligus adalah Allah sejati (tidak diawali waktu) karena memiliki esensi yang sama dengan dengan Bapa. Dalam uraian doktrin mekanisme duplikasi ilahi ini merujuk Pra-eksistensi Yesus sebelum turun ke dunia sebagai firman yang hidup bahkan sebelum penciptaan dunia.

Nampaknya bergeser arti dan makna sebenarnya dari kata “arche” pada Wahyu 13:14 yang memang dalam Alkitab terjemahan bahasa Indonesia (LAI – 1974) di terjemahkan permulaan. Namun untuk Alkitab perjanjian Baru dua bahasa Yunani-Indonesia keluaran lembaga yang sama yaitu kitab suci Injil Dwibahasa Indonesia (1912) – Yunani LAI 2007, kata “arche” bukan lagi diterjemahkan awal / permulaan, tetapi penguasa.

Kami menganggap masalah ajaran Tritunggal semacam ini adalah masalah yang sangat serius. Hal ini sudah menyangkut fondasi iman Kristen yang paling vital. Sungguh ini adalah varian ajaran Tritunggal nyleneh dan ganjil karya original anak bangsa.





Sumber : Tim ‘Kontra Bidat-Paguyuban AMIN’
Dikutip dari Tabloid Gloria, edisi 379 – Minggu V November 2007.
Rekaman CD, Ev. Yusak Tjipto, tentang Kitab Wahyu bag. 7.

1 komentar:

  1. Yesus adalah Firman Allah. Yesus tidak diciptakan tapi sebelum segala sesuatu ada, Firman/Yesus ada didalam Allah/Bapa sendiri, karena Allah tidak pernah tidak punya Firman/Yesus. Yesus adalah hikmat Allah, Allah/Bapa bersatu dengan HikmatNya. Allah/Bapa tidak pernahdilihat manusia sedang Firman juga tidak kelihatan karena ada didalam yang tidak kelihatan. Sebelum segala sesuati ada, Firman keluar dadi dalam diri Bapa, menciptakan jagad alam raya dengansegala isinya dan terkhir Firman menyatakan diri jadi manusia yang kita sembah yaitu Yesus Kristus sendiri. Dalam rahasia ini. Roma 11:33-35

    BalasHapus