Senin, 10 Januari 2011

SEKTE YAHWEHISME: SEKTE YANG ANEH BIN AJAIB

Oleh: Albert Rumampuk



Di Indonesia ada satu aliran yang mirip dengan Kristen. Aliran ini memiliki beberapa kesamaan, misalnya mereka percaya pada kematian dan kebangkitan Yesus dan juga percaya bahwa Alkitab adalah firman Tuhan. Tetapi jika kita meneliti lebih jauh, apa yang tadinya 'mirip', ternyata justru berbeda dalam hal-hal tertentu. Aliran ini biasa di sebut juga dengan Sacred Name Movement atau yang juga dikenal dengan Yahweh-isme. Berikut saya akan memberikan sedikit latar belakang dan ajaran dari sekte ini beserta tanggapannya. 

Latar belakang aliran ini

Menurut Ir. Herlianto M.Th, YHWHisme adalah aliran yang berasal dari suatu gerakan di Amerika Serikat pada akhir abad XIX yang bernama Sacred Name Movement (SNM / Gerakan Nama Suci), yang di motori oleh sekelompok Yahudi yang ingin memulihkan Nama Suci YHWH. Sekte ini dipengaruhi oleh paham Hebraic Roots Movement yang menekankan kembali ke akar Yahudi. Pada tahun 1920/30-an, gerakan Religious Zionism yang menekankan kehidupan keagamaan Yahudi, meningkatkan kegiatannya di AS. Charles Taze Russel (pendiri Saksi Jehova) adalah yang pertama terkena imbas SNM dan penerusnya menggunakannya sebagai nama aliran Jehovah Witnesses (1931). Tidak heran jika banyak orang yang kemudian mengaitkan sekte ini dengan Saksi Jehovah.

Di Indonesia, gerakan SNM (yang juga disebut dengan sekte ‘Yahwehisme’) juga ada. Para tokohnya antara lain: dr. Suradi (akhir tahun 1990-an, dari Yayasan Nehemia), Pdt. Teguh Hindarto  MTh (Nafiri Yahshua Ministry), Pdt. Yakub Sulistyo S.Th. MA (Gereja Rohulkudus, Surya Kebenaran), Prof. Kristian Sugiarto, dsb. Tiga nama terakhir adalah para tokoh dalam gerakan Yahweisme yang lagi ‘naik daun’ yang begitu ngotot melarang penggunaan kata ‘Allah’ dan mengharuskan nama YHWH / Yahweh.

Ajaran sekte Yahwehisme

Saya tidak tahu secara mendetail apa saja yang diajarkan oleh aliran ini. Di Indonesia sendiri, rasanya ajarannya tidak seragam. Ada orang-orang tertentu dalam aliran ini yang menolak doktrin Allah Tritunggal / menganut paham Sabelianisme. Ada yang mengakui Yesus sebagai Tuhan, tetapi ada juga yang menolak-Nya (misalnya Pdt. Teguh Hindarto, M.Th). Di samping itu, sekte ini juga mengajarkan bahwa nama YHWH adalah nama yang harus di gunakan oleh orang Kristen, karena jika tidak, maka orang tersebut akan binasa.

Berikut adalah beberapa ajaran-nya

[1] Mengenai Keharusan nama Yahweh

Ada dua argument yang sering digunakan oleh sekte ini untuk mengharuskan penggunaan nama YHWH.
1). YHWH / Yahweh, adalah nama diri / pribadi Tuhan dan itu tak bisa di ganti

Pdt. Yakub Sulistyo: “Kesimpulan : ‘YHWH (YAHWEH)’ adalah NAMA PRIBADI yang tidak bisa diterjemahkan.”

"Karena Tuhan sendiri mempermasalahkan Nama Nya, agar jangan disebut dengan sembarangan, (Keluaran 20: 7), apalagi diganti-ganti dengan sembarangan dan nama sesembahan lain dilarang untuk disebut (Keluaran 23: 13)." (Allah dalam Kekristenan Apakah Salah? Oleh: Pdt. Yakub. Sulistyo).


Jawaban saya

Nama diri memang kadang-kadang tak bisa diganti / diterjemahkan. Tetapi tidak harus seperti itu! Siapa yang membuat rumusnya? Saat sekolah, saya diajar oleh guru matematika bahwa Rumus volume Balok = Panjang dikali lebar dikali tinggi (p x l x t). Jika ada soal tentang perhitungan isi balok, maka rumus itu diharuskan! Karena jika tidak menggunakan rumus itu, pasti salah!  Tetapi, siapa yang membuat rumus bahwa Nama Tuhan = Yahweh + Tidak bisa diganti-ganti ??? Saya belum pernah mendengar rumus seperti itu selain mendengarnya dari sekte Yahwehisme! Apakah ada dasar Alkitabnya? Sama sekali tidak ada!

Kristen tidak, atau jarang menggunakan nama itu, bukan berarti menolaknya, tetapi tidak mengharuskannya.Mengapa Kristen tidak mengharuskan nama YHWH?

Pertama: Karena Septuaginta / LXX, yang merupakan terjemahan Perjanjian Lama Ibrani ke bahasa Yunani, juga mengganti kata YHWH menjadi KURIOS, dan pada masa Yesus dan para rasul hidup mereka menggunakannya.

Halley’s Bible Handbook:  “A Greek translation of the old Testament called ‘The Septuagint’, made in 3rd century BC, was in common use in Jesus’ day. Greek was the language in general use throughout the Roman world” (= Suatu terjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama disebut ‘Septuaginta’  dibuat pada abad ke 3SM, digunakan secara umum pada jaman Yesus. Yunani adalah bahasa yang digunakan secara umum di seluruh dunia Romawi) Hal 753-754.    (Keharusan menggunakan nama ‘Yahweh’ dan larangan menggunakan kata ‘Allah’- Pdt. Budi Asali M.Div).

Norman Geisler: “Septuaginta adalah Alkitab yang digunakan oleh Yesus dan para rasul. Sebagian besar kutipan Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru dikutip langsung dari Septuaginta, sekalipun itu berbeda dengan teks Masoret.” (Norman Geisler, A General Introduction to the Bible, h.254) [Herlianto M.Th]. 

Herman Hoeksema
: “From this practice must undoubtedly also be explained the fact that the Septuagint uniformly translates hvhy by Kurios” [= Dari praktek ini secara tidak diragukan harus juga dijelaskan fakta bahwa Septuaginta secara seragam menterjemahkan hvhy (YHWH) dengan Kurios (KURIOS)] – ‘Reformed Dogmatics’, hal 68. ( Keharusan menggunakan nama ‘Yahweh’ dan larangan menggunakan kata ‘Allah’- Pdt. Budi Asali M.Div).

Contoh: 

1 Samuel 15:2 - "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir." 

Septuaginta:
TADE EIPEN KURIOS SABAÔTH NUN EKDIKÊSÔ HA EPOIÊSEN AMALÊK TÔ ISRAÊL HÔS APÊNTÊSEN AUTÔ EN TÊ HODÔ ANABAINONTOS AUTOU EX AIGUPTOU

Sejarah membuktikan bahwa Yesus dan para rasulpun menggunakan Septuaginta pada masa hidupnya. Dan mereka sama sekali tidak memprotes pengubahan nama itu. Mempersalahkan LXX yang mengganti YHWH menjadi KURIOS, sama dengan mempersalahkan Yesus yang adalah TUHAN / YHWH itu sendiri!

Kedua: Perjanjian Baru-pun, ketika mengutip ayat-ayat dalam PL yang memakai kata YHWH, mengubahnya menjadi KURIOS.

W.E. Vine: “KURIOS is the Sept. and N.T. representetive of Heb. Jehovah (‘LORD’ in Eng. versions), see Matt. 4:7; Jas. 5:11 [= Dalam Septuaginta dan Perjanjian Baru, KURIOS adalah wakil dari kata Ibrani Yehovah (LORD / TUHAN dalam versi-versi Inggris), lihat Mat 4:7; Yak 5:11] – ‘An Expository Dictionary of New Testament Word’, hal 688.  ( Keharusan menggunakan nama ‘Yahweh’ dan larangan menggunakan kata ‘Allah’- Pdt. Budi Asali M.Div).

Contoh:

Yesaya 61:1-2, “Roh  Tuhan ALLAH  (Ibrani=YHWH) ada padaku , oleh karena TUHAN (YHWH) telah mengurapi  aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang sengsara,  dan merawat  orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN (Ibrani = YHWH) dan hari pembalasan  Allah kita, untuk menghibur  semua orang berkabung,” 

Bandingkan dengan Lukas 4:18-19, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku , untuk menyampaikan kabar baik  kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku  untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan  (Yunani = KURIOS) telah datang."

Yesus sendiri saat mengutip Yes 61:1-2, dibagian akhirnya, Ia mengganti kata YHWH menjadi KURIOS (Tuhan). Ini hanya satu dari sekian banyak ayat dalam PB yang jelas-jelas mengubah / mengganti YHWH menjadi KURIOS.

Jika Yesus sendiri saja bisa mengganti kata YHWH, lalu apa gerangan kehebatan / kelebihan para pengagung nama Yahweh dibanding dengan para rasul yang menulis PB dibawah ilham Roh Kudus? Atau bahkan dibandingkan dengan Yesus yang adalah Allah / YHWH itu sendiri?? Tidak ada satupun rumus dalam Alkitab yang mengharuskan penggunaan nama Yahweh! Jelas, rumus yang diciptakan oleh Pdt. Yakub Sulistyo, dkk, adalah rumus yang palsu!

Keluaran 20:7 telah disalahtafsirkan. Jika memang ayat itu harus mengerti bahwa orang Kristen tak boleh menyebut nama 'Allah' karena merupakan ilah / sesembahan lain, maka silahkan Yakub Sulistyo melarang Yesus dan para rasul untuk menyebut KURIOS! Sungguh mengherankan, jika kata 'ALLAH' yang digunakan oleh orang Kristen Indonesia untuk mengganti YHWH dipersalahkan / dianggap sesat, tapi saat Yesus dan para rasul ganti YHWH menjadi KURIOS, mengapa bungkam seribu bahasa? Yang lebih aneh lagi, saat kesalahannya terkuak, mereka lalu mengatakan PB aslinya adalah bahasa Ibrani. Sungguh sekte yang 'ajaib' !
2) ‘Allah’ adalah ilah asing sesembahan umat muslim

Pdt. Yakub Sulistyo: “Contohnya : Ia mendirikan mezbah disitu dan dinamainya itu: ‘Allah Israel ialah Allah’ (Kejadian 33: 20) Kalimat ‘Allah Israel ialah Allah’ Mengandung arti Ada ‘Allah’ yang disembah oleh Yisrael, namanya ‘Allah’. Dalam hal ini Israel tidak mengenal Allah karena Allah adalah Tuhannya Agama Islam / Muslim. Sedang Tuhannya Agama Kristen / Nasrani adalah YHWH (Yahweh).”

“Kenapa Tuhan ijinkan gereja-gereja dibakar oleh pihak ‘moslem’ dan kenapa hal itu terjadi? Penulis telah menyelidikinya dan hasilnya adalah karena adanya penggunaan nama sesembahan mereka dalam kekristenan. Jadi bukan tanpa alasan mereka melakukan pembakaran gereja.” ('Allah dalam Kekristenan Apakah Salah?' Oleh: Pdt. Yakub. Sulistyo)

Jawaban saya:

Perhatikan beberapa kutipan berikut ini:

“Tentang keberatan pemakaian nama Allah di lingkungan Kristen oleh sebagian umat Islam. Cak Nur mengatakan hal tersebut bertentangan dengan ayat-ayat al-Qur’an yang menegaskan orang Yahudi dan Kristen juga menyembah Allah (Qs. al-Hajj/22:40), juga bertentangan dengan fakta sejarah bahwa kata Allah digunakan sejak zaman sebelum dan sesudah Islam. Jadi dipakai bersama-sama oleh ketiga umat pengikut Musa As, Yesus Al-masih dan Muhammad SAW.” (The History of Allah – Bambang Norsena, hal 1-2).

Nama ‘Allah’ sudah digunakan Alkitab bahasa Arab sedini tahun 630-an sebelum Al-Quran ditulis, dimana fragmen-fragmen dalam bahasa Arab mulai ditulis oleh Patriakh Aby Sedra II, dan yang disusun lengkap berasal dari Hunayan bin Ishaq dan Saadia Gaon pada abad IX. Sejak itu nama ‘Allah’ terus digunakan dalam Alkitab bahasa Arab termasuk empat versi yang sekarang digunakan oleh sekitar 29 juta umat kristen Arab diseluruh dunia.” (Artikel ‘Allah sebelum Islam’, Herlianto)

Kristian H. Sugiyarto: “Saya setuju ‘dugaan’ bahwa nama ‘Allah’ sudah dikenal sejak zaman kuno, jadi Kristen Arab pra-Islam hanyalah mengadopsinya saja.”
[Kristian, Tanggapan (1) atas Tulisan Herlianto]
Catatan: Sugiyarto memberi tanda kutip pada kata 'dugaan' dan 'Allah', sekalipun demikian, saya yakin diapun tahu bahwa ‘Allah’ memang sudah digunakan orang Kristen pra-Islam.

Kata Allah memang sudah digunakan oleh orang Kristen Arab dan Yahudi jauh sebelum Islam (abad – 7) ada. Adalah omong kosong jika Israel (orang Yahudi) tidak mengenal kata Allah! Jika pak Yakub mengatakan Allah adalah hanya milik orang Islam saja, saya tanya balik: Mana yang lebih dulu menggunakan kata itu, Islam atau Kristen? Dari hal ini saja, saya bisa menilai bahwa Pdt. Yakub Sulistyo S.Th, MA, buta sejarah! Apalagi dengan mengatakan bahwa gereja di bakar karena umat Kristen menggunakan kata Allah yang adalah sesembahan umat Islam. Benar-benar 'sejarawan' yang hebat!

Pdt. Yakub mengatakan bahwa Allah adalah ‘sesembahan / Tuhannya’ Islam, dan karena itu Kristen tak boleh menggunakannya. Baik, sekarang saya akan gunakan argument ini untuk membuktikan bahwa sebetulnya dia juga menyembah ilah / sesembahan yang lain.

Nama ‘El’ yang sering diungkapkan dalam PL, yang menunjuk pada nama pribadi, juga punya asal usul yang sama. Berikut asal-usul kata ‘El’ (bentuk tunggal Elohim yang digunakan untuk Allah) yang saya kutip dari ‘studi kamus’ – Alkitab Sabda.
El [haag]
El.
1.      (1) Sebutan Semit tertua bagi Allah. Etimologinya tidak jelas. Kemungkinan terbesar kata itu diambil dari 'wl (: yang kuat). Hakikinya adalah kemuliaan dan keagungan (bdk. Hos 11:9; Yes 31:3; Yeh 28:2). El dipakai sebagai kata benda (plural: Elim, Elohim) maupun sebagai nama pribadi suatu illah tertentu. Di Babilon dan di Asyur nama dewa itu dapat menjadi bagian nama pribadi orang. Lazimnya unsur illahi yang dipakai adalah Ilu. Biasanya nama itu adalah sebuah nama "genus". Di dalam bahasa Aram banyak nama pribadi yang menggunakan unsur ~E itu. Barangkali yang dimaksudkan adalah ~El yang dipuja oleh bangsa Aram pada abad ke-8. Di dalam naskah-naskah Ugarit ~El menampakkan dirinya sebagai dewa tertinggi. Ia dilukiskan sebagai aki-aki (: Bapak segala tahun) dan raja dunia (bdk.: Yos 19:38). Lambat-laun pandangan aki-aki ini di desak oleh --> Baal yang muda dan penuh kegairahan. Nama-nama di Arab yang dibentuk dengan unsur illahi itu sedemikian banyaknya, sehingga bisa disimpulkan, bahwa orang menyembah dewa ~E yang Esa dan tunggal. Di kemudian harinya banyak allah asing yang mereka terima. Bangsa Isr. menggunakan nama ~E sebagai nama "genus" (Misalnya: Kej 31:13; Kel 15:11; 20:5; Ul 5:9; 6:15; Mazm 58:2), atau untuk memanggil Allah yang Esa (Misalnya: Yes 40:18; Mazm 10:11-12). Nama ~E juga dipakai dalam nama-nama perorangan, seperti misalnya: Elia, Elihu, Elisa, Ismael. Pemakaian lebih lanjut seperti: El-Syaddai, El Olam (Allah yang (Allah yang kekal: Kej 21:33), El Roi (Allah yang melihatku: Kej 16:13), El Betel (Allah yang mewahyukan Diri di Betel: Kej 28:12-22). Semua itu memberi petunjuk akan penampakan oleh Allah atau tempat tinggalNya. Lebih sering lagi ditemukan ungkapan-ungkapan seperti: ~El dari pada Bapakmu (Misalnya:Kej 26:24; 28:13). Ungkapan itu menunjukkan hubungan mesra antara Allah dengan para anggota sebuah suku bangsa. Sejak perjanjian dengan Abraham itu ~E dipandang sebagai Allah Isr. (Kej 33:20) dan semua dewa dipandang sebagai "Dewa asing" (Kej 35:2,4; Yos 24:20,23; Hak 10:16).

‘El’ adalah dewa tertinggi yang dipuja / disembah oleh orang kafir (termasuk orang Kanaan). Tetapi bangsa Israel menggunakan itu untuk memanggil ‘Yang Maha Esa’ yang merupakan Allah Israel.

Kata ‘EL’ dalam PL (mis: Kej 33:20), disebut sebagai “El, elohe Yisrael”, LAI menterjemahkan “Allah Israel ialah Allah”. ‘El’ adalah nama diri dari elohe / Allah Israel (Bdk. Kel 32:27) dan disamakan / setara dengan ‘YHWH, elohe Yisrael’ (YHWH, Allah Israel) [Keluaran 32:27]. Bukankah sebetulnya Pdt. Yakub Sulistyo dan kelompoknya telah menyembah dewa / ilah yang lain? Adalah sesuatu yang mengherankan, jika ‘El’ yang dikenal sebagai dewa orang Kanaan (merupakan kepala para dewa), justru tidak dipermasalahkan sama sekali, tetapi pada saat orang Kristen menggunakan kata ‘Allah’, maka orang-orang dalam sekte ini begitu ‘marah’ dan ‘berang’, sampai-sampai ada seorang pengikutnya yang memejahijaukan Lembaga Alkitab Indonesia.

Sangking semangatnya mengharuskan nama Yahweh, Yakub Sulistyo bahkan memfitnah Kristen:
Nama YHWH (Yahweh) tidak dikenal di Indonesia, bahkan dianggap sesat oleh kebanyakan orang Kristen sendiri!. Padahal jika kembali ke Kitab Suci yang benar, seharusnya SELURUH umat Kristen dan Katolik di Indonesia menggunakan Nama YHWH (Yahweh) karena di kitab suci sumbernya tidak ada kata ALLAH, Allah, atau allah.”  ('Allah dalam Kekristenan Apakah Salah?' Oleh Yakub. Sulistyo).
Perhatikan kata-kata pak Yakub yang saya garis bawahi itu. Apakah memang semua orang Kristen Indonesia tidak mengenal YHWH? Apakah Pdt. Yakub sudah mengadakan jajak pendapat untuk hal ini? Siapa yang menganggap bahwa nama YHWH adalah sesat? Kristen? Benar-benar Omong kosong dan fitnah yang 'ajaib'! Kristen tidak menganggap bahwa nama YHWH adalah sesat, tetapi para pengagung nama itu, yang mengharuskannya, yang adalah sesat! Karena jika para penganut sekte ini tidak mau bertobat, maka jelas, mereka akan binasa karena telah mengajarkan manusia selamat karena iman + keharusan nama YHWH! Apakah orang yang suka memfitnah, berdusta dan menipu, bisa dikategorikan sebagai pengagung / pemuja YHWH yang benar? Tidak. Mereka justru telah mempermalukan nama itu! Merupakan hal yang aneh jika sekte ini begitu memuja / memuliakan huruf YHWH, tapi pada saat yang sama mereka telah mempermalukan pribadi YHWH itu!

Catatan: Jika ingin melihat fitnah Pdt. Yakub Sulistyo terhadap Kristen, yang sudah saya tanggapi dan tidak ditanggapi balik olehnya, silahkan baca disini: http://albertrumampuk.blogspot.com/2011/01/tanggapan-atas-tulisan-pdt-yakub.html


[2] Mengenai Keselamatan


Gary Mink (internet): “On the other hand, most people in the sacred name movement accept the New Testament as valid when it is convenient for their purposes to do so. The movement in general rejects the New Testament where the names Yahweh and Yahshua are not found, where Paul scolds them for Torah (law) keeping as a means to salvation, and where one or another of their teachings is contradicted” (= Pada sisi yang lain, kebanyakan orang dalam gerakan nama kudus / keramat menerima Perjanjian Baru sebagai sah / benar pada waktu itu sesuai untuk tujuan-tujuan mereka untuk menerimanya. Gerakan ini secara umum menolak Perjanjian Baru dimana nama-nama Yahweh dan Yahshua tidak ditemukan, dimana Paulus menghardik mereka untuk pemeliharaan hukum Taurat sebagai suatu cara / jalan kepada keselamatan, dan dimana salah satu ajaran-ajaran mereka ditentang)."

Pdt. Budi Asali: “Perhatikan kutipan terakhir ini, yang menunjukkan bahwa mereka menerima ketaatan terhadap hukum Taurat sebagai syarat keselamatan! Kalau ini benar, ini jelas menunjukkan bahwa mereka bukan sekedar salah, tetapi sesat! "

Apa yang dikatakan Gary Mink itu ada benarnya. Misalnya Pdt. Yakub Sulistyo. Dia mengklaim bahwa orang Kristen yang gunakan kata ‘Allah’ akan binasa / masuk neraka karena telah menolak YHWH.

Berikut kutipan dari kata-kata Pdt. Yakub S tersebut:
“Banyak orang berpikir setelah mengenal Yahweh, berarti meninggalkan Yeshua sebagai Elohim, sehingga orang belum apa-apa sudah menolak Yahweh, sebab diidentikkan dengan Saksi Yehuwa, padahal justru Saksi Yehuwa itu yang masih sama dengan Kristen yang menolak Yahweh, karena masih sama-sama menggunakan nama allah juga. Memang tidak dapat dipungkiri ada juga orang yang sudah tidak memakai nama allah lalu karena keterbatasan pemahaman theologia sehingga jadi kebingungan sendiri dan menganggap Yeshua itu hanya ciptaan Yahweh atau hanya utusan Yahweh saja.”

Konsekuensinya menolak Yeshua sebagai Elohim, berarti menolak Yahweh. Demikian pula sebaliknya, menolak Yahweh berarti menolak Yeshua (Yokhanan 15: 23). Hal itu karena antara Yahweh dengan Yeshua itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, maka Yeshua berfirman dalam Kitab Yokhanan 8: 24, sebagai berikut : "Laken amar’tti lakem ki tamutu ve’khattoteikem ki im-lo Taa’minu-vi ki-ani hu tamutu ve’khattoteikem" yang artinya "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam  dosa-dosamu. Sebab, jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia (Yahweh), maka kamu akan mati dalam dosa-dosamu."  (http://albertrumampuk.blogspot.com/2011/01/tanggapan-atas-tulisan-pdt-yakub.html)
Kata-kata pak Yakub ini, jelas menunjukkan klaimnya bahwa karena Kristen telah menolak YHWH, maka orang-orang Kristen akan ‘mati’ / binasa! Secara tidak langsung pak Yakub sebenarnya menganggap bahwa hanya penganut Yahwehisme saja yang tidak akan binasa! Disini Pdt. Yakub telah kembali membuat rumus baru bahwa manusia selamat bukan hanya karena menerima Yesus yang adalah TUHAN (karena iman), tetapi juga harus menggunakan nama YHWH, ini jelas termasuk dalam ‘perbuatan baik’.

Berikut adalah kata-kata Yakub Sulistyo selanjutnya dan dan juga pernyataan dari Pdt. Lukas Sutrisno

Pdt. Yakub Sulistyo Sth, MA: “Ingat bahwa password masuk ke dalam kerajaan sorga sesuai dengan Kitab Wahyu 14: 1 yaitu nama Yahweh dan nama Yeshua harus ada dalam otak / pikiran kita, dalam Haverit Hakadasha malah hanya Nama BapaNya .” [Artikel: “PERTANYAAN UMUM SEPUTAR NAMA YAHWEH DAN ALLAH (3)”] http://www.messianic-indonesia.com/artikel_detil.php?id=070727044009

“… Sudah diterangkan di atas, bahwa Allah itu sesembahan dan Tuhannya umat Islam, kita harus menghormati mereka dengan tidak mencampur-adukan di dalam kekristenan, masalah masuk sorga atau neraka itu hak Tuhan Yahweh. Tidak ada seorangpun yang berhak menentukan, yang jelas jika kita melakukan firman Tuhan, tentu memiliki kepastian masuk sorga… “ [Artikel: “PERTANYAAN UMUM SEPUTAR NAMA YAHWEH DAN ALLAH (5)”] (http://www.messianic-indonesia.com/artikel_detil.php?id=070728061942)

Catatan: Pernyataan Yakub Sulistyo ini, saya kutip dari situs milik Pdt. Teguh Hindarto / komunitas Messianic. Jika Hindarto berani memuat tulisan Yakub Sulistyo di websitenya, berarti dia setuju dengan Sulistyo. Adalah omong kosong jika Teguh Hindarto mengelak dari hal ini!
Bandingkan dengan ajaran Pdt. Yakub Sulistyo disini: http://www.facebook.com/note.php?note_id=446984877630

Pdt. Lukas Sutrisno: “Dari beberapa referensi diatas jelaslah bahwa ALLAH itu adalah suatu nama pribadi sesembahannya orang Arab sama seperti YAHWEH yang adalah nama suatu pribadi yaitu sesembahan umat Israel. Setelah kita mengetahui kebenaran ini marilah kita menyebut sesembahan kita dengan benar, yaitu YAHWEH yang adalah Bapa kita disurga. dan jangan lagi kita menyebut Allah sebagai istilah Tuhan dalam kitab Tanakh, karena itu adalah nama Berhala yang disembah oleh orang2 jaman pra Islam…”

“Ada orang yang berkata: Kalau kita harus mengganti Allah dengan Elohim atau Tuhan, dengan alasan supaya kita tidak memanggil nama berhala, kenapa dulu-dulu Tuhan tidak mempersoalkan hal ini, bahkan Roh Kudus tetap bekerja sekalipun kita memakai kata Allah? BENAR ! Tuhan seolah tidak mempersoalkannya karena tingkat pengertian kita waktu itu belum sampai, tetapi sekarang setelah pengertian akan kebenaran ini disingkapkan oleh Tuhan, dan kita masih bertahan terus maka Bacalah Ibrani 10: 26.-27. (Ayat ini jangan diperlunak)”. [Sumber: artikel “Siapakah Nama Tuhan yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub?”]
http://www.alfa-omega.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=52&Itemid=54

Baik Pdt. Yakub Sulistyo dan Pdt. Lukas Sutrisno mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh karena menggunakan nama YAHWEH / taat pada Taurat (firman Tuhan)! Ajaran Ini tentunya menentang banyak ayat dalam Kitab Suci, misalnya Ef 2:8-9 dan Gal 2:16.

Ef 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Gal 2:16, “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorangpun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat.”

Ayat-ayat ini jelas mengajarkan bahwa manusia selamat bukan karena perbuatan baik (termasuk ‘perintah’ untuk mengharuskan nama YHWH), tetapi hanya karena IMAN pada Tuhan Yesus Krsitus!


Kesimpulan

Setelah mempelajari semua agument dari sekte Yahweisme (Khusus-nya Pdt. Yakub Sulistyo, STh, MA, dkk), maka saya dapat mengambil kesimpulan bahwa para pengikutnya bukan hanya buta sejarah, tetapi juga buta Kitab Suci dan buta hati. Hanya 3 kata yang dapat diidentikan dengan sekte ini: Yahwehisme adalah sekte yang ANEH BIN AJAIB!!  


Sumber Tulisan:

1] Artikel ‘Gerakan Nama Suci di Indonesia’, Oleh: Ir. Herlianto, M.Th
2] Artikel ‘Sacred Name Movement’, Oleh: Ir. Herlianto, M.Th
3] Artikel ‘Allah sebelum Islam’, Oleh: Ir. Herlianto, M.Th
4] “Keharusan menggunakan nama ‘Yahweh’ dan larangan menggunakan kata    ‘Allah’”- Oleh: Pdt. Budi Asali, M.Div
5] ‘The History of Allah’ Oleh: Bambang Noorsena
6] ‘Allah dalam Kekristenan Apakah Salah?’ Oleh: Pdt. Yakub Sulistyo, S.Th, MA


Catatan: Jika saudara ingin mengetahui ajaran dari Yahwehisme yang ditanggapi secara mendalam oleh Pdt. Budi Asali, saudara bisa membaca disini:  http://www.golgothaministry.org/seminaryhwh/yhwhisme.htm


8 komentar:

  1. Shalom, Bpk. Albert Rumampuk
    Maaf kalau saya menuliskan posting yang berbeda pendapat dengan bapak. saya memberi sedikit masukan saja tentang pengajaran Messianic yang anda anggap sbg sebuah "Sekte Yahwenisme".
    Menurut saya, tuduhan bapak diatas itu tidak tepat, menuduh pengajaran mereka adalah "sesat" tanpa anda menguji lebih dahulu buah-buah roh yang mereka hasilkan dalam pelayanan dan Pemberitaan Firman TUHAN yang mereka sampaikan.
    Saya bandingkan, bagaimana pemikiran, penulisan bahkan penyampaian pendapat yang ada antara Bpk.Albert.R juga Pdt.Budi Asali terhadap Para Penyeru nama TUHAN dalam bahasa Ibrani ini sangat kelihatan mana pihak yang menegur dengan rasa Kasih dan mana yang menegur dengan rasa Amarah. dari situ saja akan kelihatan mana yang menghasilkan buah Pengendalian diri dan tidak.
    sekian dan terimakasih.

    BalasHapus
  2. Ketika saya mengatakan mereka sesat, itu tak dilakukan tanpa pengujian dan penelitian yang cermat. Saya sudah diskusi setidaknya dengan 3 orang pentolan dari kelompok ini dan mendapati bahwa ajaran mereka memang sesat!

    Mengenai kata ‘sekte’. Saya beri definisinya menurut Wikipedia

    Sekte:
    Dalam sosiologi agama, sekte umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.

    Dalam sejarah, penggunaannya di lingkungan agama Kristen mengandung konotasi penghinaan dan biasanya merujuk kepada suatu gerakan yang menganut keyakinan atau ajaran yang sesat dan yang seringkali menyimpang dari ajaran dan praktik ortodoks.[1]

    Dalam konteks India, sekte merujuk kepada suatu tradisi yang terorganisir.

    http://www.facebook.com/l.php?u=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FSekte&h=ab99b


    Mengapa saya memberi julukan ‘sekte’ pada komunitas Yahwehisme? Minimal ada 4 alasan:

    [1] Kelompok Yahwehisme mengharuskan penggunaan kata YHWH / Yahweh, yang sama sekali tidak mendapat dukungan dari Alkitab.
    [2] Pada umumnya kelompok Yahwehisme menganut sabellianisme dan menolak doktrin Allah Tritunggal yang di ajarkan oleh Kitab Suci.
    [3] Ada orang-orang tertentu dalam Yahwehisme bahkan menghubungkan keharusan penggunaan nama YHWH dengan keselamatan.
    [4] Kelompok ini tidak mengakui otoritas Perjanjian Baru (yang diilhami Roh Kudus) yang mengganti kata YHWH dengan Kurios / Theos. Hal itu sama dengan telah menghina / menolak firman Tuhan / Allah itu sendiri.

    Berdasarkan 4 hal ini dan sesuai dengan definisi dari kata ‘sekte’ itu sendiri, maka kelompok Yahwehisme memang adalah sebuah sekte. Karena orang-orang tertentu dalam kelompok ini juga mengajarkan keselamatan karena perbuatan baik (termasuk harus gunakan nama Yahweh), maka tak salah jika mengatakan mereka memang sesat!

    Benar atau tidaknya suatu ajaran, bukan dilihat dari ada atau tidaknya ‘buah roh’ pada orang tersebut. Banyak orang yang sepertinya terlihat ‘baik’, tapi punya ajaran yang salah / bertentangan dengan Kitab Suci. Sebaliknya ada orang-orang yang kelihatannya ‘tidak baik’ tapi justru punya ajaran yang bagus. lalu apakah karena dia terlihat ‘tidak baik’ maka kita harus ‘membuang’ ajarannya yang sesuai dengan Alkitab? Yesus dan para rasul juga terlihat ‘tidak baik’ saat menghajar para pengajar sesat / orang-orang Yahudi yang munafik itu. Apakah anda juga akan menolak ajaran Yesus dan menganggap bahwa para rasul tak bisa mengendalikan diri?

    Ketika Pdt. Yakub Sulistyo mengatakan Kristen akan mati / binasa karena telah menolak nama Yahweh, dan saat Pdt. Teguh Hindarto mengatakan saya ‘bodoh permanen’, apakah anda menganggap bahwa beliau memang punya buah roh yang baik?

    Benar atau tidaknya suatu ajaran, harus didasari / dilihat dari keseluruhan terang Firman Tuhan / Alkitab. Jika sesuai dengan Kitab Suci, kita harus menerimanya. Namun jika bertentangan, kita juga harus menolaknya!

    Kiranya memberi pencerahan buat anda.
    Salam

    BalasHapus
  3. syallom,
    bapak pdt. saya ijin copy paste untuk belajar diskusi ...
    diskusinya menarik.. matur nuwun

    BalasHapus
  4. maaf, maksud saya dengan kata menarik adalah 'alur' diskusi atau jalannya proses diskusi.. sangat baik untuk jadi bahan belajar bagi yang muda..

    BalasHapus
  5. Isu ini tak ada habisnya, thanks untuk penjelasannya. Ulasannya sangat cerdas, dalam dan tajam. Tuhan memberkati pelayanan Anda

    BalasHapus
  6. Sangat memberikan pencerahan. Tuhan memberkati

    BalasHapus
  7. SETELAH MEGIKUTI ACARA SEMINAR YANG DIADAKAN PADA HARI JUMAT TANGGAL 20 NOPEMBER 2015, DI HOTEL ASTON, DENPASAR - BALI. PEMBICARA DR. BAMBANG NORSENA DAN DR. ANWAR TJEN (KETUA LAI), PENDAPAT DAN KEYAKINAN SAYA MAKIN DITEGUHKAN BAHWA MEMANG BENAR YAHWEISME SESAT.

    BalasHapus
  8. Anugerah Allah.blogspot.com,
    Anda jangan sembarangan mengatas namakan kitab suci...!!!
    Komentar anda dari 4 point yaitu point ke 2 anda katakan
    "Pada umumnya kelompok Yahwehisme menganut sabellianisme dan menolak doktrin Allah Tritunggal yang di ajarkan oleh Kitab Suci."
    Gila dan tolol benar pernyataan anda ini...!!!
    Doktrin Allah Tritunggal di ajarkan di kitab suci???
    Anda ini bodoh atau gila???
    mana ada doktrin Allah Tritunggal diajarkan oleh kitab suci??? yang ada doktrin Allah Tritunggal diajarkan oleh Theologia ciptaan Bapa gereja yang bernama Tertulianus, bukan dari kitab suci.
    Hei bodoh, supaya kau tahu bahwa Tertulianus membuat doktrin Allah Tritunggal namun sayangnya ia sendiri merasa apa yang ia buat ini adalah kesalahan makanya Tertulianus sudah tinggalkan ajaran Tritunggal yg kau dan sebagian besar umat Kristen setia menggunakan doktrin yang sudah ditinggalkan oleh pembuatnya. Baca sejarah Tertulianus supaya jangan bodok!!!

    BalasHapus