PENDAHULUAN
Selama 3 hari ini (18-20 April 2011), di Kota Kupang (Aula Eltari) diselenggarakan seminar tentang ‘KETETAPAN MASA KEDATANGAN TUHAN YESUS YANG KEDUA MENURUT KITAB WAHYU’ dengan pembicara ROMO PDT. DR. PAULUS TRIBRATA, BR.M.TH,MM (dari Jogjakarta) yang mengajarkan bahwa Yesus Kristus akan datang kembali pada tahun 2029. Ajaran ini menuai kontroversi dan protes keras dari kalangan peserta seminar karena Pdt. Paulus Tribrata tidak bersedia melayani sesi tanya jawab atau dialog seperti layaknya seminar di mana-mana dan mengklaim bahwa ajarannya adalah ajaran dari Tuhan dan karena itu tidak perlu diperdebatkan/dibantah. Karena itu saya memutuskan untuk membuat tanggapan tertulis ini agar setiap peserta bisa mengetahui apakah ajarannya adalah ajaran benar atau palsu.
Saya akan menanggapi beberapa hal yang dipakai oleh Paulus Tribrata sebagai dasar ajarannya :
1. TENTANG GENESIS/PENCIPTAAN.
PT mengungkapkan fakta-fakta tentang penciptaan yakni :
- Langit dan bumi seisinya dicipta oleh Allah = 6 hari.
- Pada hari ke-6 = sepasang mempelai dicipta Allah (Adam & Hawa) --> mempelai I.
- Pada hari ke-7 = selesai sempurna pekerjaan Allah mencipta ---> Hari Sabath.
Selanjutnya ia menghubungkan hari-hari ini dengan 2 Pet 3:1-13 khususnya ayat 8 yang mengatakan bahwa 1 hari = 1000 tahun.
2 Pet 3:8 – Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Atas dasar ini maka ia meloncat ke Peta Zaman dari WH. Offiler yang lalu menghitung setiap hari penciptaan itu sebagai 1000 tahun sehingga 6 hari penciptaan = 6000 tahun + 1 hari perhentian = 1000 tahun yang merujuk pada Kerajaan 1000 tahun sehingga dengan demikian kita saat ini sudah berada pada hari ke 6 (zaman Bapa 2000 tahun : Adam – Abraham ; zaman Anak 2000 tahun : Abraham – Yesus ; zaman Gereja 2000 tahun : Tuhan Yesus – Sekarang).
Ini berarti hari-hari penciptaan itu sudah hampir berakhir dan akan segera masuk ke dalam Kerajaan 1000 tahun yang akan terjadi setelah kedatangan Yesus yang kedua. Jadi berarti Yesus diprediksikan akan datang dalam waktu yang sangat singkat ini.
Tanggapan Esra Soru :
1] Adalah benar bahwa dunia ini diciptakan dalam 6 hari dan ada 1 hari perhentian setelah penciptaan itu selesai. Adalah benar juga bahwa menurut surat 2 Petrus 3 :8, 1 hari sama dengan 1000 tahun di mata Tuhan. Tetapi yang menjadi persoalannya adalah, atas dasar apa hari-hari penciptaan itu harus ditafsirkan secara non hurufiah dan dikaitkan dengan 2 Pet 3 :8 sehingga masing-masing hari itu harus dianggap/dihitung sebagai 1000 tahun ?
Hanya bahwa di mata Tuhan 1 hari = 1000 tahun tidak berarti bahwa seadanya hari di dalam Kitab Suci harus diartikan sebagai 1000 tahun. Misalnya :
- Yunus berada dalam perut ikan 3 hari. Apakah mau dikatakan bahwa karena 1 hari = 1000 tahun jadi berarti Yunus ada di dalam perut ikan selama 3000 tahun ?
- Yesus berada dalam kubur selama 3 hari. Apakah mau dikatakan bahwa karena 1 hari = 1000 tahun jadi berarti Yesus ada dalam kuburan selama 3000 tahun ?
- Bangsa Israel mengembara di padang gurun selama 40 tahun. Apakah mau dikatakan bahwa karena 1 hari = 1000 tahun jadi berarti mereka mengembara selama 40.000 tahun ?
- Yesus, Musa, Elia berpuasa selama 40 hari. Apakah mau dikatakan bahwa karena 1 hari = 1000 tahun jadi berarti mereka berpuasa selama 40.000 tahun ?
- Hujan lebat pada zaman Nuh turun selama 40 hari. Apakah mau dikatakan bahwa karena 1 hari = 1000 tahun jadi berarti hujat turun selama 40.000 tahun ?
- Yesus setelah kebangkitan-Nya menampakkan diri selama 40 hari. Apakah mau dikatakan bahwa karena 1 hari = 1000 tahun jadi berarti Ia menampakkan diri selama 40.000 tahun ?
- dll
2] Dilihat dari konteksnya, 2 Pet 3 :10 tidak berarti bahwa 1 hari persis = 1000 tahun secara hurufiah. Konteks ayat tersebut adalah untuk menjelaskan mengapa hari Tuhan yang katanya sudah akan tiba tapi sampai saat ini belum terjadi juga.
2 Pet 3:3-4,8-9 – (3) Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. (4) Kata mereka: “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan.”
Menghadapi tuduhan seperti ini, Petrus lalu berkata bahwa bagi Tuhan 1 hari = 1000 tahun dan 1000 tahun = hari.
2 Pet 3:8-9 - (8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. (9) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
Petrus pasti mengutip Maz 90:4 :
Maz 90:4 Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.
tapi ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk memberikan sebuah penjabaran secara matematis bahwa 1 hari memang sama dengan 1000 tahun dalam artian yang sesungguhnya.
Ayat ini tidak boleh ditafsirkan secara hurufiah bahwa satu hari adalah 1000 tahun, karena anak kalimat selanjutnya mengatakan sebaliknya.
2 Pet 3:8 - Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Jadi, artinya hanyalah bahwa Allah tidak terbatas oleh waktu. Ia ada di atas waktu. Ini sesuatu yang tidak bisa kita bayangkan. Karena Allah ada di atas waktu, maka belum terjadinya janji kedatangan Kristus yang keduakalinya itu tidak berarti bahwa Allah lalai menepati janji-Nya. Bagi manusia sudah lama, tetapi bagi Allah, waktu yang lama itu tidak ada artinya.
Perhatikan komentar sejumlah penafsir berikut ini :
Adam Clarke : Semua waktu tidak berlaku bagi Dia, karena segala yang di dalam Allah bersifat kekal, tidak ada panjang, tidak ada pendek bagi-Nya, tidak ada selang zaman yang merusak tujuan-Nya, ataupun perlu Ia menunggu suatu kenyamanan untuk melaksanakan tujuan itu. Dan ketika periode terpanjang dalam waktu telah berlalu, itu hanyalah sebagai momen atau titik kecil dibandingkan keabadian. Pemikiran ini juga diungkapkan oleh Plutarch, Consol, juga Apoll : "Jika kita membandingkan waktu hidup dengan kekekalan, kita akan menemukan tidak ada perbedaan antara panjang dan pendek.
Matthew Henry : Kebenaran yang ditegaskan oleh Sang rasul adalah bahwa bagi Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. Padahal bagi manusia ada banyak perbedaan antara hari dan tahun, antara satu hari dan seribu tahun, namun bagi Allah yang mendiami kekekalan, semua itu tidak ada perbedaan, karena segala sesuatu, masa lalu, sekarang, dan masa depan, tidak berlaku bagi Dia. Dan keterlambatan seribu tahun tidak bisa dianggap sebagai sebuah penundaan seperti kita menunda 1 hari atau 1 jam.
Jamieson Fausett and Brown : Kekekalan-Nya melebihi semua langkah dari waktu: pengetahuan ilahi-Nya ada atas segala sesuatu di masa depan, kuasa-Nya tidak memerlukan penundaan untuk pelaksanaan pekerjaan-Nya:…Bagi Dia satu hari dan seribu tahun itu sama. Dia bisa melakukan pekerjaan seribu tahun dalam satu hari: sehingga dalam 2 Pet 3: 9 dikatakan, "Ia tidak lalai," yaitu, "lambat" dalam menepati janji-Nya. Dia selalu berkuasa untuk memenuhi-Nya.
3] Dengan perhitungan semacam ini maka Paulus Tribrata berpendapat bahwa Kerajaan 1000 tahun itu bersifat hurufiah dan itu akan terjadi setelah kedatangan Kristus yang kedua kalinya.
Sayangnya adalah bahwa apa yang dipercaya Paulus Tribrata ini belum tentu benar demikian. Perlu diketahui bahwa di dalam dunia teologia Kristen, ada 3 aliran besar dalam hal eskatologi terkait dengan Kerajaan 1000 tahun.
a. Premillenialisme (Historis dan Dispensasional)
Percaya akan adanya Kerajaan 1000 tahun yang bersifat fisik dan hurufiah di bumi ini, dan ini akan terjadi setelah Yesus datang kali kedua.
b. Postmillenialisme
Kerajaan 1000 tahun itu adalah suatu masa di mana kekristenan mengalami masa jaya dengan tersebarnya Injil ke seluruh dunia, keadaan dunia semakin membaik, dan ini terjadi sebelum kedatangan Yesus yang kedua.
c. Amillenialisme
Tidak mempercayai adanya Kerajaan 1000 tahun sebagai sesuatu yang bersifat hurufiah. Kerajaan 1000 tahun adalah masa di antara kenaikan Yesus ke surga dan kedatangan-Nya yang kedua. Jadi kita saat ini berada dalam masa Kerajaan 1000 tahun.
Perlu dicatat bahwa ketiga macam aliran ini sama-sama mendasarkan pemahamannya pada Alkitab dan para teolog Kristen terbagi ke dalam 3 kelompok eskatologi ini. Sukar menentukan mana yang benar, tetapi dari 3 pandangan ini, Premillenialisme kelihatannya yang terlemah.
Anonim : Membaca pandangan Herman A. Hoyt, dari kelompok Dispensasional, kelihatan kelemahan dalam melakukan penggalian Alkitab. Kita melihat adanya sikap asal comot ayat saja. Karena itu, wajarlah bila G.E. Ladd dalam responnya terhadap kelompok ini menulis : "Hoyt's essay reflects the major problem in the discussion of the millenium". Demikian juga, Hoekema dalam responnya menulis: "What makes Hoyt's essay difficult to evaluate is that he nowhere gives a specific exegesis of any Scripture passage. Most of the time he simply gives Scriptural references in parenthesis… but never does he give a detailed and argued interpretation of a passage". (Yang membuat tulisan Hoyt sulit dievaluasi adalah karena dia tidak memberikan penggalian yang spesifik dari setiap ayat yang dikutipnya. Dia sering hanya menunjukkan ayat-ayat tetapi tidak pernah memberikan penafsiran serta argumentasi yang jelas). Di pihak lain, meskipun G.E. Ladd dari kelompok Premillenium Historis, dalam artikelnya menunjukkan kemampuan menggali yang begitu baik, namun tetap ada masalah dalam pandangan kelompok ini. Beberapa pertanyaan dapat diberikan yang sungguh-sungguh menyulitkan pandangan ini. Dapatkah kita memastikan doktrin kerajaan 1000 tahun hanya dari satu fasal saja, yaitu Wahyu 20? Dan lagi, bukankah kitab Wahyu penuh dengan penglihatan? Perhatikan kata "Aku melihat" sering ditulis dalam kitab ini. Dapatkah kita memperlakukan kitab Wahyu sama dengan kitab-kitab lainnya yang tidak bersifat apokaluptik? Kita melihat kenyataan lain bahwa Hoekema yang memiliki kemampuan menggali Alkitab yang tidak kalah dengan Ladd, namun memberikan pandangan yang berbeda tentang Wahyu 20. Ini menunjukkan bahwa kebenaran doktrin tersebut masih dapat diragukan. Demikian juga dengan Guthrie, yang juga ahli Perjanjian Baru yang menulis buku-buku setebal bantal itu, dalam bukunya New Testament Theology menulis : "That a spiritual interpretation of the millenium is preferable to a literal inter-pretation becomes clear when note is taken of the exegetical difficulties which a literal interpretation faces". (Penafsiran rohani dari millenium lebih baik dari penafsiran harfiah menjadi lebih jelas ketika kita memperhatikan kesulitan-kesulitan penggalian yang dihadapi oleh jenis penafsiran harfiah). Di samping itu, Leon Morris, teolog Injili dari Australia, dalam tafsirannya yang berjudul Revelation menulis tentang Wahyu 20:4 bahwa sekalipun orang-orang literal millenium berpendapat bahwa hal itu ada di bumi, namun dia berpendapat bahwa itu ada di Sorga. Menurut Morris, kata "takhta" digunakan oleh Yohanes dalam kitab Wahyu sebanyak 47 kali. Dari ke-47 kali ini semuanya nampaknya ada di Sorga, kecuali takhta Iblis (2: 13) dan takhta binatang (13: 2). Berkenaan dengan kerajaan 1000 tahun, Morris menulis : "One thousand is the cube of ten, the numbers of completeness. We have seen it is used over and over again in this book to denote completeness of some sort, and this is surely the way we should take it here. Satan is bound for the perfect period". (Seribu tahun adalah perkalian dari 10 x 10 x 10, yang merupakan angka kesempurnaan. Kita telah melihat hal itu digunakan berulang-ulang dalam kitab ini untuk menunjukkan jenis kesempurnaan. Tentunya inilah cara yang harus kita ambil di sini. Setan telah diikat untuk periode yang sempurna). (www.sarapanpagi.org).
Anonim : Setelah melihat kedua pandangan tersebut di atas, yaitu Premillenium Dispensasional dan Historis yang kurang meyakinkan, maka tinggal pandangan Postmillenium dan Amillenium. Kedua pandangan ini lebih meyakinkan, karena keduanya mengajarkan peristiwa kebangkitan yang hanya terjadi satu kali saja pada saat kedatangan Kristus yang kedua. Pada waktu itu, akan terjadi penghakiman terakhir yang diikuti oleh adanya dunia baru. Namun dengan pandangan yang sangat optimis dari Postmillenium, nampaknya pandangan ini tidak tepat. Alkitab tidak pernah mengajarkan pandangan yang demikian. Alkitab malah mengajarkan kenyataan dunia yang semakin jahat. Rasul Paulus menulis, "Ketahuilah, bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar, manusia akan mencintai dirinya sendiri… sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat…" (2 Tim.3: 1, 13). Kata "sukar" dalam bahasa Yunani adalah ”khalepos” yang berarti menakutkan, mengerikan. Demikian juga Prof. Bloesch dengan tegas menulis : "The contention that the whole world will gradually be won for Christ and the life of all nations will, in the course of time, be transformed by the Gospel is not in harmony with the New Testament picture of the end of the age". (Anggapan bahwa dunia ini akan berangsur-angsur dimenangkan bagi Kristus dan kehidupan bangsa-bangsa pasti akan diubahkan melalui Injil tidaklah sejalan dengan gambaran PB tentang akhir zaman). Karena itu, pandangan Amillenium lebih meyakinkan. Namun kembali kita tegaskan di sini bahwa kita tidak dapat memastikan waktu kedatangan Kristus yang kedua. Karena itu, jauhilah sikap berspekulasi tentang waktu parousia tersebut. (www.sarapanpagi.org)
DENGAN DEMIKIAN, PANDANGAN PAULUS TRIBRATA TERGOLONG KE DALAM PREMILLENIALISME YANG DIANGGAP TERLEMAH DARI 3 PANDANGAN YANG ADA. JADI BAGAIMANA MUNGKIN KITA MENERIMA PENAFSIRAN DIA SEBAGAI MUTLAK BENAR?
2. TENTANG TABERNAKEL.
Argumentasi lain dari Paulus Tribrata adalah dengan menghitung ukuran-ukuran dari Kemah Suci di mana :
- Ukuran lebar pelataran (50 hasta) dikalikan dengan ukuran panjang pelataran (100 hasta) menghasilkan angka 5000. Ini lalu diartikan sebagai : 2000 Tahun Zaman Anak; 2000 Tahun Zaman Gereja ; 1000 Tahun Zaman Kerajaan 1000 Tahun Damai).
- Lalu ukuran Ruang Suci yang panjang, lebar dan tingginya masing-masing 10 hasta dikalikan (20 x 10 x 10) menghasilkan angka 2000 dan ini dianggap sebagai 2000 Tahun Zaman Roh Kudus / Gereja.
- Lalu Ruang Maha Suci yang panjang, lebar dan tingginya masing-masing 10 hasta dikalikan (10 x 10 x 10) menghasilkan angka 1000 dan ini dianggap sebagai Jaman Kerajaan 1000 Tahun damai di bumi.
Selanjutnya ia menghubungkan gambar Tabernakel ini dengan Peta Zaman dari WH. Offiler di mana bagian pelataran dianggap sebagai Zaman Anak, Ruang Suci dianggap sebagai Zaman Gereja, dan Ruang Mahasuci dianggap sebagai Kerajaan 1000 tahun.
Tanggapan Esra Soru :
- Atas dasar apa angka-angka ukuran tersebut harus dikalikan?
- Atas dasar apa jumlah perkalian angka-angka tersebut dihubungkan dengan Zaman Anak, Zaman Gereja dan Zaman Kerajaan 1000 tahun?
- Atas dasar apa menghubungkan tabernakel dengan gambar Peta Zaman ?
- Dalam bagian 1 (Tentang Genesis/Penciptaan) sudah saya jelaskan kesalahan dari penafsiran Peta Zaman. Secara otomatis penghubungan tabernakel dengannya sama sekali tidak tepat.
- Pemahaman bahwa Kerajaan 1000 tahun bersifat hurufiah dan terjadi setelah kedatangan Yesus yang kedua adalah pemahaman Premillenialisme yang belum tentu benar atau bahkan adalah yang terlemah dari 3 pandangan eskatologi yang ada seperti yang sudah saya jelaskan. Kalau demikian, nilai keakuratan penghubungan tabernakel dan Peta Zaman itu menjadi sangat-sangat diragukan.
3. TENTANG TAHUN KEMERDEKAAN ISRAEL.
Dalam rangka menghitung masa kedatangan Yesus, Paulus Tribrata pun melakukan perhitungan terhadap tahun kemerdekaan Israel. Ia melakukan perhitungan tersebut melalui beberapa data :
- Im 26 :18 mengatakan bahwa dosa Israel akan dihukum 7 kali lipat. Im 26:18 - Dan jikalau kamu dalam keadaan yang demikian pun tidak mendengarkan Daku, maka Aku akan lebih keras menghajar kamu sampai tujuh kali lipat karena dosamu.
- 1 Tahun = 360 hari (Wahyu 11:2 ; 12:6 ; 13:5 )
- Yehezkiel 4:6 mengatakan bahwa 1 hari hukuman bagi bangsa Israel disamakan dengan 1 Tahun.
Yeh 4:6 - Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.
Note : Berdasarkan 3 data ini Paulus Tribrata mengadakan perhitungan :
Jumlah hukuman atas Israel / Yehuda 7 x lipat :
= 7 x 360 tahun = 2.520 tahun
Dijadikan hari
= 2.520 x 360 hari
= 907.200 hari
4. Israel / Yehuda di hukum di Babel mulai tahun 606 s.m. Lamanya 70 tahun. (Yeremia 25:11 )
Yehuda bebas = 606 – 70 tahun
= 536 s.m. (Yehuda Bebas)
Tepatnya Bulan Nisan / April Tahun 536 s.m.
5. Yehuda bebas tahun 536 s.m.
Hanya sesaat ingat Allah, lalu kembali jatuh dalam perzinahan dan pemberhalaan s/d saat ini.
Akibatnya Allah berjanji menghukum 7 x lipat (Imamat 26:18) = 2.520 tahun / 907.200 hari.
Jumlah hukuman = 907.200 hari jika dijadikan Tahun Masehi :
= 907.200 : 365 ¼ hari
= 2.483,8 Tahun
Israel kembali dari Babel ± 536,4 S.M.
Israel / Yehuda langsung jatuh lagi dalam dosa dihukum 7 x lipat.
= 2.483,8 Tahun – 536,4 Tahun
= 1947,4 Tahun + 1 Tahun (Sebab tidak ada Tahun 0 masehi, yang ada ialah tahun 1 (satu) masehi ) = 1948,4 Tahun.
0,4 Tahun = 4/10 x 12 Bulan = 5 ( Bulan Mei)
JADI SANGAT TEPAT, ISRAEL MERDEKA PADA TANGGAL 14 MEI 1948.
Tanggapan Esra Soru :
Melihat perhitungan-perhitungan yang dilakukan Paulus Tribrata ini, kelihatannya ada hubungan antara 1 data dengan data lainnya. Dengan demikian seandainya 1 data salah, maka secara otomatis seluruh perhitungan yang didasarkan pada data itu menjadi salah semua.
Saya tidak ingin memusingkan diri dengan perhitungan-perhitungan Paulus Tribrata yang ‘njilimet’ ini tetapi mari kita perhatikan salah satu data yang dipakai Paulus Tribrata yakni Yeh 4:6.
Yeh 4:6 - Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.
Berdasarkan ayat ini, Paulus Tribrata lalu melakukan perkalian angka 7 (Im 26 :18 ) dengan angka 360 (jumlah hari dalam 1 tahun berdasarkan Wahyu 11:2 ; 12:6 ; 13:5) yang menghasilkan angka 2.520 lalu dianggap sebagai jumlah tahun (2.520 tahun) karena Yeh 4:6 mengatakan bahwa 1 hari untuk 1 tahun.
Jelas ini adalah penafsiran yang sangat konyol! Bagaimana mungkin Paulus Tribrata menarik hubungan antara Yeh 4:6 dengan Im 26:18? Masalahnya adalah konteks dari Yeh 4:6 adalah Tuhan menyuruh Yehezkiel memerankan sejumlah hal yang adalah gambaran dari apa yang akan dialami bangsa Israel. (Baca Yeh 4:1-6). Secara khusus perhatikan ayat 5-6 :
Yeh 4:5-6 – (5) Beginilah Aku tentukan bagimu: Berapa tahun hukuman kaum Israel, sekian harilah engkau menanggung hukuman mereka, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari. (6) Kalau engkau sudah mengakhiri waktu ini, berbaringlah engkau untuk kedua kalinya, tetapi pada sisi kananmu dan tanggunglah hukuman kaum Yehuda empat puluh hari lamanya; Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.
Jadi di sini Yehezkiel disuruh memerankan hukuman yang akan dialami Israel secara khusus waktunya/berapa lama hukuman itu akan dialami. Yehezkiel disuruh berbaring 2 kali. Yang pertama (ayat 5) selama 390 hari dan yang kedua (ayat 6) selama 40 hari. Nah, setiap hari yang ditanggung Yehezkiel itu dianggap mewakili 1 tahun sehingga total Yehezkiel menanggung/memerankannya adalah 430 hari (390 + 40) yang sama dengan 430 tahun.
Note : Para penafsir mengatakan bahwa angka 390 di dalam ayat 5 itu salah karena mengacu pada manuscript yang salah. Seharusnya bukan 390 melainkan 150 karena total yang hukuman yang diperankan Yehezkiel bukan 430 hari melainkan 390 hari.
Yeh 4:9 - Selanjutnya ambillah gandum, jelai, kacang merah besar, kacang merah kecil, jawan dan sekoi dan taruhlah dalam satu periuk dan masaklah itu menjadi roti bagimu. Itulah makananmu selama engkau berbaring pada sisimu, yaitu tiga ratus sembilan puluh hari.
Jika total lamanya Yehezkiel berbaring adalah 390 hari, dan pada kali kedua ia sudah berbaring 40 hari (ayat 6), maka ia berbaring untuk pertama kali harunya adalah 150 hari bukan 390 hari. Dengan demikian total seluruh hukuman yang diperankan Yehezkiel adalah 390 hari yang sama dengan 390 tahun.
Saya tidak ingin membahas jumlah 390 tahun hukuman Israel ini tetapi di sini jelas bahwa kata-kata dalam Yeh 4:6 : “Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun” jelas harus ditafsirkan berhubungan dengan peran (tidur) yang akan dilakukan oleh nabi Yehezkiel dan bukannya dengan hukuman 7 kali lipat di Im 26 :18 sepeprti yang dilakukan Paulus Tribrata. Apa yang dilakukan Paulus Tribrata ini adalah gaya “kutu loncat” yang meloncat ke sana kemari, menghubungkan ayat-ayat yang bahkan tak ada hubungan sama sekali tanpa memperhatikan konteks dekat dan konteks jauh dari ayat-ayat tersebut. Terlihat dengan jelas bahwa metode hermeneutik Romo Pdt. Dr. Paulus Tribrata, MTh, MM sangat-sangat menyedihkan.
4. TENTANG AMBANG PINTU KEDATANGAN TUHAN YESUS.
Paulus Tribrata mulai menghitung tahun yang ia percaya sebagai ambang kedatangan Tuhan Yesus dengan data-data berikut :
- Hos 9:10 mengatakan bahwa Israel dimata Allah adalah pohon buah ara yang sulung.
Hos 9:10 - Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu.... - Mat 24:34-35 berbicara tentang pelajaran dari perumpamaan pohon ara / Israel.
Mat 24:32-35 – (32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. (33) Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. (34) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. (35) Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.- Ayat 32 : Apabila ranting-rantingNYA sudah mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
- Ayat 33 : ...Waktunya / kedatanganNYA sudah Diambang Pintu
4. Matius 24:34 mengatakan bahwa angkatan ini tidak akan berlalu sebelum semuanya terjadi.
Mat 24:34 - Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
1 ANGKATAN / Generasi menurut Alkitab adalah 70 – 80 Tahun (Mazmur 90 : 10 ).
Maz 90:10 - Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Berdasarkan data ini maka Paulus Tribrata melakukan penghitungan dengan menjumlahkan tahun dan bulan kemerdekaan Israel (1948,5) dengan angka untuk 1 generasi (80) sehingga menghasilkan angka 2028,5. Nah 2028,5 ini lalu dianggap sebagai bulan Mei tahun 2028 yang adalah bulan dan tahun ambang pintu kedatangan Tuhan Yesus.
Kedatangan Tuhan diambang Pintu
= 1948,5 + 80 Tahun
= 2028,5
(Tahun 2028,5 / Mei 2028 = Ambang Pintu Kedatangan Tuhan YESUS KRISTUS yang ke II).
Tanggapan Esra Soru :
1] Adalah benar bahwa bangsa Israel dilambangkan dengan pohon ara (Hos 9:10) tetapi ini tidak berarti bahwa setiap kali pohon ara disebutkan di dalam Alkitab selalu berarti Israel. Misalnya :
Luk 17:6 - Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Apakah ini berarti bahwa iman sebesar biji sesawi dapat menenggelamkan bangsa Israel ke dalam laut?
Luk 19:4 - Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
Apakah ini berarti bahwa Zakheus memanjat bangsa Israel?
Jadi sekalipun Israel dilambangkan dengan pohon ara tidak selamanya pohon ara selalu menunjuk pada Israel. Kita harus bisa membedakan makna kata yang bersifat hurufiah, simbolik dan kiasan/figuratif. Selain itu jika kata itu memang bermakna kiasan, harus diteliti kata itu mengkiaskan apa?
Nah, sekarang perhatikan Mat 24:32-35 yang oleh Paulus Tribrata dianggap menunjuk pada bangsa Israel.
Mat 24:32 - Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Di sini jelas Yesus menunjuk pada pohon ara yang hurufiah. Bahwa ini pohon ara yang hurufiah ditunjukkan lewat kalimat selanjutnya : “Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat”. Selanjutnya dari fakta pohon ara ini barulah Yesus memberikan penerapannya pada dalam ayat 33 dan 34.
Mat 24:33-34 - (33) Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. (34) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
Jadi dalam ayat ini Yesus sementara berbicara “KEPADA ORANG ISRAEL” bukan “TENTANG BANGSA ISRAEL”. Lalu Yesus bicara tentang apa? Akan saya jelaskan pada point 2. Dengan demikian adalah salah kalau Paulus Tribrata mengartikan kata-kata dalam Mat 24:32 ini sebagai pembicaraan tentang bangsa Israel apalagi tentang kemerdekaan mereka pada tahun 1948.
2] Berdasarkan Mat 24:33 jelas Yesus memang membicarakan tentang waktu kedatangan-Nya.
Mat 243 - Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Tetapi apa yang dimaksudkan dengan “jika kamu melihat semuanya ini”? Melihat apa? Nah, Paulus Tribrata menafsirkannya sebagai kemerdekaan Israel pada tahun 1948. Saya memang percaya bahwa kemerdekaan Israel 1948 semakin membuktikan bahwa kedatangan Yesus hampir tiba tetapi apakah kata-kata “jika kamu melihat semuanya ini” memang dimaksudkan kepada waktu kemerdekaan Israel? Sama sekali tidak! Mari perhatikan konteks Mat 24 ini mulai dari ayat 1 :
Mat 24: (1) Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah. (2) Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (3) Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?" (15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya – (32) Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. (33) Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (37) "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.
Perhatikan bahwa di bagian awal dari Mat 24 ini jelas Yesus sementara berbicara tentang kehancuran Yerusalem (ayat 1-2) tetapi di bagian tengah dan akhirnya Yesus berbicara tentang kedatangan-Nya yang kedua kali. Jadi kelihatannya bagian Yesus sementara menggabungkan pembicaraan tentang kehancuran Yerusalem dan kedatangan-Nya yang kedua. Karena itu kata-kata dalam ayat 33 : ”jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu” haris ditafsirkan bahwa jika kamu melihat kehancuran Yerusalem, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat (waktu kedatangan Yesus kedua kalinya), sudah di ambang pintu. Jadi kedatangan Yesus yang sudah diambang pintu ini dikaitkan dengan kehancuran kota Yerusalem (tahun 70 M) dan bukan dengan kemerdekaan Israel (bulan Mei tahun 1948)?
Jadi jika kita memperhatikan konteks Mat 24 dan mau mengikuti model penafsiran Paulus Tribrata maka akan jadi seperti di bawah ini :
70 (tahun kehancuran Yerusalem) + 80 tahun (1 generasi) = 150.
Jadi Ambang Pintu Kedatangan Yesus adalah tahun 150.
Kalau memang demikian maka ambang pintu kedatangan Tuhan Yesus sudah terjadi 1861 tahun yang lalu mengingat sekarang kita sudah berada di tahun 2011. Kalau ambang pintu kedatangan Tuhan Yesus adalah tahun 150 maka kacaulah seluruh argumentasi Paulus Tribrata tentang Peta Zaman karena berdasarkan perhitungan Peta Zamannya Paulus Tribrata, tahun 150 M barulah awal hari ke 6. Bagaimana Tuhan Yesus sudah hampir datang di awal hari ke 6?
3] Kalau kata-kata dalam Mat 24:33 : “jika kamu melihat semuanya ini” diartikan sebagai tahun kemerdekaan Israel, lalu bagaimana Paulus Tribrata mengartikan kata-kata dalam ayat 34?
Mat 24:34 - Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.
Perhatikan bahwa Yesus sementara berbicara dengan para murid-Nya bukan? Dan ini berarti ia sementara berbicara dengan angkatan yang hidup pada sekitar tahun 27 M (akhir pelayanan Yesus). Kata Yunani untuk “angkatan” ini adalah “GENEA” yang selalu berarti generasi yang hidup pada saat itu. Jika kata-kata Yesus ini menunjuk pada kemerdekaan Israel tahun 1948, maka itu berarti bahwa harus ada orang-orang dari tahun 27 M yang masih ada pada tahun 1948. Itu berarti orang-orang tersebut harus mencapai umur sekitar 1921 tahun, suatu umur yang melampauai umur manusia tertua di dunia Metusalah (969 tahun). Ini kegilaan! Bagaimana mungkin Paulus Tribrata mempercayai hal ini sedangkan ia sendiri berkata bahwa 1 angkatan adalah 80 tahun dan dengan demikian orang-orang yang hidup pada tahun 27 paling-paling hidup sampai tahun 107 M (27 + 80).
Lebih masuk akal adalah tafsiran yang sesuai konteksnya yakni menunjuk pada tahun kehancuran Yerusalem yakni tahun 70 M sehingga orang-orang yang mendengar kata-kata Yesus pada tahun 27 M itu memang masih menyaksikan kehancuran Yerusalem tahun 70 karena jarak antara tahun 27 M dan tahun 70 M hanyalah 43 tahun (70 – 27) suatu jumlah yang lebih masuk akal untuk 1 generasi daripada penafsiran gila dari Paulus Tribrata.
4] Paulus Tribrata mengutip Maz 90:10 untuk menjadi dasar perhitungan 1 angkatan yakni 70-80 tahun.
Maz 90:10 - Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
Ia lalu mengambil angka 80 untuk dijumlahkan dengan angka bulan dan tahun kemerdekaan Israel (19458,5). Adalah aneh, mengapa ia harus mengambil angka 80? Bukankah ayat itu berkata 70 – 80 tahun? Mengapa bukan 70, 71,75,77 atau angka lainnya yang diambil tetapi harus yang 80? Jelas karena kalau angka lain yang dipakai akan mengacaukan hitung-menghitung dari Paulus Tribrata ini.
Angka 70-80 tahun ini jelas hanyalah suatu perkiraan saja. Umur orang untuk 1 generasi memang berkisar angka demikian sehingag tidak boleh dipatok persis 80 tahun seperti yang dilakukan Paulus Tribrata ini? Dari sini jelas terlihat bahwa Paulus Tribrata melakukan eisege dengan memaksakan ayat-ayat Alkitab supaya cocok dengan pandangannya.
5. TENTANG PENETAPAN WAKTU KEDATANGAN TUHAN YESUS.
Kelihatannya penetapan waktu kedatangan Tuhan Yesus yang dilakukan Paulus Tribrata ini lebih sederhana dari penetapan waktu ambang pintu kedatangan Yesus.
Note : Ada beberapa model perhitungan yang tidak saya pahami mengingat makalah dari Paulus Tribrata ini hanya berisi gambar-gambar dan tanpa penjelasan. Jadi sukar memahami maksudnya.
Paulus Tribrata memulai perhitungannya dengan asumsi bahwa Yesus memulai pelayanan-Nya pada tahun 26 M (dengan perhitungan bahwa Yesus lahir tahun 4 SM). Yesus melayani selama kurang lebih 3,5 tahun jadi akhir pelayanan Yesus adalah pertengahan tahun 29 M (26 + 3,5). Sejak kebangkitan Yesus, kita memasuki Zaman Gereja hingga saat ini yakni 2000 tahun. Maka Paulus Tribrata lalu menjumlahkan angka tahun permulaan pelayanan Yesus (26) dengan angka masa pelayanan Yesus (3,5) dengan angka tahun Zaman Gereja (2000). Hasil penjumlahan ini lalu ditetapkan sebagai tahun kedatangan Yesus yang kedua.
26 + 3,5 + 2000 = 2029,5
Jadi Yesus akan datang kembali sekitar pertengahan tahun 2029.
Tanggapan Esra Soru :
1] Sama sekali saya tidak mengerti jalan pikiran Paulus Tribrata ini. Bagaimana sampai ia berpikir bahwa tahun kedatangan Yesus adalah hasil penjumlahan angka tahun permulaan pelayanan Yesus dengan jumlah tahun pelayanan Yesus dengan tahun Zaman Gereja. Apa dasarnya melakukan perhitungan demikian?
2] Paulus Tribrata menetapkan tahun permulaan pelayanan Yesus yakni tahun 26 M seolah-olah itu adalah sebuah kepastian. Perlu diingat bahwa tentang masalah ini sama sekali tidak bisa dipastikan. Mayoritas penafsir dan sejarahwan tidak pernah memastikan tahun kelahiran Yesus. Mereka hanya memberikan perkiraan yakni antara tahun 6-4 SM. Tetapi saya lebih condong percaya bahwa Yesus lahir tahun 6 SM. Alasannya adalah raja Herodes Agung yang hendak membunuh Yesus mati pada tahun 4 SM dan ia memerintahkan orang untuk membunuh bayi-bayi yang berusia 2 tahun ke bawah :
Mat 2:16 - Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diperdayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu.
Dari sini bisa ditafsirkan bahwa berdasarkan informasi dari orang Majus, Herodes memperkirakan saat itu Yesus sudah berumur paling tinggi 2 tahun sehingga ia menetapkan usia anak-anak yang harus dibunuh. Jadi lebih mungkin bahwa Yesus dilahirkan 2 tahun sebelum tahun 4 SM (tahun kematian Herodes Agung) yakni tahun 6 SM. Nah kalau Yesus lahir tahun 6 SM berarti Ia memulai pelayanannya bukan pada tahun 26 M melainkan 24 M. Kalau ini benar, hancurlah seluruh perhitungan angka-angka dari Paulus Tribrata ini.
3] Apa yang dilakukan Paulus Tribrata ini jelas bertentangan dengan banyak ayat Alkitab yang mengatakan bahwa waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua tidak bisa diketahui.
Mat 24: 36, 44 - (36) Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri. (44) .....Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.
1 Tes 5:2 - karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
2 Pet 3:10 - Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.
Wah 3:3 - Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
6. ARGUMENTASI PAULUS TRIBRATA TENTANG AYAT-AYAT ALKITAB YANG MENGATAKAN BAHWA KEDATANGAN YESUS TIDAK BISA DIKETAHUI.
Terhadap ayat-ayat yang mengatakan bahwa kedatangan Yesus adalah seperti pencuri dan tidak bisa diketahui, Paulus Tribrata mempunyai argumentasi :
- Mat 24:36 mengatakan bahwa hari dan saat (jam) memang tidak bisa diketahui tetapi masa/jaman/tahunnya bisa diketahui.
Mat 24:36 - Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
KJV - But of that day and hour (hari dan jam) knoweth no man, no, not the angels of heaven, but my Father only.
Tanggapan Esra Soru :
1] Ini tafsiran yang sama sekali salah! Karena Kata Yunani yang digunakan untuk HARI adalah “HEMERA” dan SAAT adalah “HORA” dan kata ini bisa diartikan zaman/periode. HEMERA tidak selamanya berarti hari 24 jam :
2 Tim 3:1 - Ketahuilah bahwa pada hari-hari (HEMERA) terakhir akan datang masa (KAIROS) yang sukar.
Efs 4:30 - Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari (HEMERA) penyelamatan.
Efs 5:16 - dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari (HEMERA) ini adalah jahat.
2 Pet 3:8 - Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari (HEMERA) sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
2] Ada ayat-ayat tertentu yang memakai kata “HEMERA” tetapi langsung dikaitkan dengan “MASA” atau “ZAMAN”.
2 Pet 3:3 - Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari (HEMERA) zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
1 Tes 5:1-2 - Tetapi tentang zaman (TIMES = CHRONOS) dan masa (SEASONS = KAIROS), saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari (DAY = HEMERA) Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Strong’s Greek anda Hebrew Dictionary (tentang “HEMERA”) : Secara hurufiah ini menunjuk pada waktu di antara siang dan malam, atau menunjuk pada waktu 24 jam; secara figuratif, ini adalah suatu periode (selalu terlihat dari konteksnya)...”
3] Kata-kata Paulus Tribrata bahwa hari tidak bisa diketahui tetapi zaman bisa diketahui jelas bertentangan dengan 1 Tes 5:1-2.
1 Tes 5:1-2 - Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Jadi melalui data-data ini jelas bahwa zaman dan masa dari kedatangan Tuhan Yesus pun tetap tidak bisa diketahui.
2. Kedatangan Yesus seperti pencuri itu hanya berlaku bagi orang yang tidak percaya (hidup dalam kegelapan) dan tidak berlaku bagi orang percaya (anak-anak terang).
1 Tes 5:4-5 – (4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, (5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan.
Tanggapan Esra Soru :
1] Lagi-lagi kita melihat metode penafsiran Paulus Tribrata yang selalu mencomot ayat keluar dari konteksnya. Ia mengutip 1 Tes 5:4-5 lalu mengartikannya seolah-olah kata-kata hari Tuhan datang seperti pencuri itu tidak berlaku bagi orang percaya.
Perhatikan baik-baik bahwa pada bagian ini Paulus berbicara dengan orang-orang percaya yang ia sebut sebagai “SAUDARA-SAUDARA” atau “KAMU”.
1 Tes 5: (1)Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2) karena kamu sendiri tahu ....” (4) Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri, (5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. ...
Sedangkan orang-orang yang tidak percaya disebut dengan “MEREKA”.
1 Tes 5:3,7 – (3) Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman -- maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin -- mereka pasti tidak akan luput. (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.
Jadi :
- “KAMU” ---> Orang percaya
- MEREKA ---> Orang tidak percaya
Sekarang perhatikan ayat 1-2 :
1 Tes 5:1-2 – (1) Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, (2) karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam.
Jadi jelas bahwa kata-kata “hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam” ditujukan bagi “saudara-saudara” atau “kamu” yang adalah orang percaya bukan?
Kalau begitu apa maksud dari ayat 4?
1 Tes 5:4 - Tetapi kamu, saudara-saudara, kamu tidak hidup di dalam kegelapan, sehingga hari itu tiba-tiba mendatangi kamu seperti pencuri
Maksudnya adalah biarpun hari Tuhan datang seperti pencuri, tetapi kita orang percaya sudah diberi tanda-tanda dan karena itu kita berjaga-jaga sehingga hari itu tidak mendatangkan kerugian bagi kita seperti yang akan dialami oleh orang-orang yang tidak percaya? Tafsiran ini didukung oleh konteksnya yakni ayat-ayat selanjutnya :
1 Tes 5:6-8 – (6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam. (8) Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan.
Jadi di sini terlihat bahwa metode penafsiran Alkitab dari Paulus Tribrata ini sangat-sangat menyedihkan apalagi untuk seorang yang bergelar Doktor dan MTh.
2] Dari banyak ayat yang membicarakan tentang kedatangan Yesus yang seperti pencuri atau tidak bisa diduga, konteksnya jelas melibatkan juga orang percaya di dalamnya.
Mat 24:42-51 – (42) Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. (43) Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. (44) Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." (45) "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? (46) Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. (47) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. (48) Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: (49) Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, (50) maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, (51) dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."
Mat 25:13 - Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
Note : Kata-kata “kamu”, “hamba yang setia” jelas menunjuk pada orang percaya.
2 Pet 3:10-14 – (10) Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. (11) Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup (12) yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya. (13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. (14) Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.
Note : Kata ‘kamu’ dan ‘saudara-saudara yang kekasih’ jelas menunjuk pada orang percaya.
Wah 3:1-3 – (1) "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! (2) Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. (3) Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu.
Note : Ini adalah kata-kata untuk jemaat Sardis. Mereka memang ditegur karena dosa-dosa mereka tetap mereka tetap adalah orang percaya. Ini terlihat dari kata-kata ‘kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati’ yang tidak mungkin dikatakan pada orang yang tidak percaya.
3] Perumpamaan tentang 10 orang gadis dalam Mat 25:1-12 jelas menunjukkan bahwa 5 gadis yang bodoh adalah orang yang tidak percaya sedangkan gadis yang bijaksana adalah orang percaya. Tetapi faktanya adalah baik gadis-gadis yang bodoh itu maupun gadis-gadis yang bijaksana itu sama-sama tidak bisa tahu waktu kedatangan sang mempelai.
Mat 25:5 - Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur.
Ini jelas berarti bahwa baik orang tidak percaya maupun orang percaya tidak bisa athu waktu kedatangan Tuhan. Ini kesimpulannya sebagaimana yang dikatakan di akhir perumpamaan ini yakni ayat 13 :
Mat 25:13 - Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."
4] Perhatikan Mat 24:36 :
Mat 24:36 - Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri."
Kalau orang percaya bisa tahu wkatu kedatangan Tuhan, itu berarti bahwa ornag percaya lebih hebat dari malaikat-malaikat bahkan lebih hebat dari Yesus sebagai manusia.
5] Kalau orang-orang percaya bisa tahu kedatangan Yesus sudah pasti orang-orang yang tidak percaya juga akan tahu. Darimana mereka tahu? Ya dari orang-orang percaya. Apa jaminan bahwa seluruh peserta yang hadir dalam seminarnya Paulus Tribrata adalah orang percaya? Jikalau ada orang tidak percaya yang hadir berarti ia jadi tahu kan? Kalaupun yang hadir semuanya orang percaya, tidak bisakah orang-orang itu lalu menceritakan pengetahuan itu kepada orang-orang tidak percaya? Jadi pada akhirnya baik orang percaya maupun orang tidak percaya jadi tahu waktu kedatangan Yesus. Ini suatu omong kosong dan kebodohan dari Paulus Tribrata.
6] Kalau tahun kedatangan Yesus bisa diketahui oleh orang percaya, mengapa sepanjang 2000 tahun ini tidak ada 1 orang percaya pun yang tahu selain Paulus Tribrata?
7. TAMBAHAN : TENTANG PENAFSIRAN YES 46:11.
Yes 46:11 - yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melaksanakan putusan-Ku dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya.
Siapa yang dimaksud dengan burung buas dari timur dalam ayat ini?
Paulus Tribrata berkata bahwa “timur” di sini berarti Indonesia. Jadi ia berkata bahwa Tuhan akan membangkitkan seorang dari Indonesia bahkan bagian timur dari Indonesia (mungkin Papua, Ambon, NTT).
Tanggapan Esra Soru :
Lagi-lagi terlihat betapa payahnya hermeneutik dari Paulus Tribrata yang bergelar Doktor dan MTh ini. Cara penafsirannya kacau balau, mencomot ayat tanpa memperhatikan konteksnya seperti orang yang tidak pernah sekolah teologia.
Dilihat dari konteks ayat ini sejak Yesaya 40-48 adalah “KESELAMATAN UNTUK BANGSA DALAM PEMBUANGAN”. Jadi ayat tersebut harus ditafsirkan dalam kaitan dengan penyelamatan bangsa Israel dalam pembuangan di Babel.
Nah, kalau “burung buas dari timur” ini adalah seorang dari Indonesia, pertanyaannya adalah apakah bangsa Indonesia sudah ada pada zaman pembuangan Israel di Babel? Apakah ada orang Indonesia yang mempunyai andil dalam pembebasan orang Israel dari pembuangan Babel? Ini jelas penafsiran yang terlalu naif dan konyol!
Sejarah mengatakan kepada kita bahwa bangsa Babel ditaklukan oleh bangsa Media-Persia dari Timur yang lalu memulangkan bangsa Israel ke tanah air mereka. Jadi “burung buas dari timur” ini harus menunjuk pada pemimpin/penguasa/raja Media-Persia waktu itu yakni raja “KORESH”. Ini benar karena bangsa Persia (Iran) yang menaklukan Babel memang secara geografis terletak di sebelah timur Babel (Irak).
Perhatikan peta berikut ini :
Karena itu nubuatan2 yang berkaitan dengan kemasyuran “burung buas dari timur” ini jelas menunjuk pada prestasi-prestasi KORESH misalnya ia adalah raja yang sangat hebat dalam bidang politik dan militer padahal usianya masih muda (di bawah 30 tahun). Ia lalu mengadakan invasi ke berbagai kerajaan di sekitarnya dan ia selalu berhasil. Ia menaklukan hampir semua kerajaan yang tersebar di wilayah itu. Pada usia 30 tahun ia telah menguasai dunia dan kerajaannya mencapai wilayah : Bagian utara Asyur, dataran Mesopotamia dan Armenia, Asia kecil (mulai dari Sungai India yang di Timur hingga ke Laut Orgeon yang di Barat). Jadi sama sekali tidak menunjuk pada kemasyuran-kemasyuran yang akan dialami oleh orang dari timur Indonesia sebagaimana yang dikatakan Paulus Tribrata.
Bandingkan dengan komentar-komentar berikut ini :
Albert Barnes : Tidak dapat diragukan bahwa Koresh lah yang dimaksudkan di sini. (Lihat Yes 41:2; Yes 41:25. Timur di sini berarti Persia.
Genewa Bible Translation Note : Isa 46:11 – Ini adalah Koresh yang akan datang sebagai seekor burung buas dan berperang melawan Babylon.
Jamieson Fausett and Brown : ravenous bird — Cyrus so called on account of the rapidity of his marches from the distant regions of Persia to pounce on his prey (see on Isa_41:2; see on Isa_41:25; see on Jer_49:22; see on Eze_17:3). The standard of Cyrus, too, was a golden eagle on a spear (see the heathen historian, Xenophon, 7, where almost the same word is used, aetos, as here, ayit).
Adam Clarke : Calling a ravenous bird from the east “Calling from the east the eagle” - A very proper emblem for Cyrus, as in other respects, so particularly because the ensign of Cyrus was a golden eagle, ΑΕΤΟΣ χρυσους, the very word עיט ayit, which the prophet uses here, expressed as near as may be in Greek letters. Xenoph. Cyrop. lib. 7 sub. init.
Jadi apa yang diajarkan Paulus Tribrata tentang ayat ini dengan segala penjelasannya yang panjang lebar ternyata salah sama sekali, bertentangan dengan konteks ayat tersebut dalam pasal-pasal sebelumnya. Ia bukannya melakukan eksegese melainkan eisege. Memaksakan ayat-ayat Alkitab untuk mendukung ajarannya.
Dari konteks ayatnya sama sekali tidak masuk akal dan ngawur kalau mengartikan bahwa “burung buas dari timur” ini adalah dari Indonesia, apalagi dari NTT. Apa hubungannya orang dari NTT dengan pembebasan bangsa Israel dari pembuangan di Babel??????
KESIMPULAN :
Dari seluruh pembahasan yang sudah saya berikan, jelas-jelas menunjukkan bahwa ajaran Romo Pdt. Dr. Paulus Tribrata, MTh, MM adalah ajaran yang tidak Alkitabiah sekalipun untuk mendukung ajarannya ia mengutip ayat-ayat Alkitab. Ia menunjukkan kemampuan yang begitu rendah di dalam hal menafsir Alkitab dengan cara mencomot-comot dan menghubung-hubungkan ayat tanpa memperhatikan konteks dari ayat-ayat tersebut. Metode seperti ini pernah dilakukan oleh iblis ketika mencobai Yesus :
Mat 4:6 - lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
Iblis jelas mengutip ayat Alkitab dari Maz 91 :11-12 :
Maz 91:11-12 – (11) sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu. (12) Mereka akan menatang engkau di atas tangannya, supaya kakimu jangan terantuk kepada batu.
Jelas iblis mencomot ayat tersebut dari konteksnya di Maz 91 dan diterapkan secara salah kepada Yesus. Metode seperti inilah yang secara berulang-ulang dilakukan oleh Paulus Tribrata seperti yang sudah saya tunjukkan.
Berkaitan dengan tahun kedatangan Yesus yang oleh Paulus Tribrata adalah tahun 2029, sudah saya tunjukkan bahwa ini adalah penafsiran yang salah dan tidak masuk di akal dan karena itu harus disimpulkan bahwa ajaran Paulus Tribrata tentang penetapan waktu kedatangan Yesus adalah ajaran palsu yang menyesatkan !-
PESAN-PESAN
Untuk Pdt. Paulus Tribrata :
- Saya tunjukkan bahwa penafsiran anda begitu fatal dan banyak masalahnya. Saya tidak tahu anda sekolah teologia di mana dan darimana anda mendapatkan gelar Doktor dan MTh, tapi kalau boleh saya sarankan sebaiknya anda mempelajari kembali dasar-dasar hermeneutika Alkitab sehingga tidak membuat tafsiran-tafsiran yang out of context.
- Dari apa yang sudah saya paparkan, jelas bahwa baik hari maupun tahun/zaman kedatangan Yesus tidak bisa diketahui, dan karena itu saran saya sebaiknya anda bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Daripada sibuk memberitakan tahun kedatangan Yesus, sebaiknya anda pakai waktu dan kemampuan yang ada untuk memberitakan Injil sehingga kapan pun Tuhan Yesus datang, baik anda maupun orang-orang yang percaya kepada pemberitaan anda akan akan diselamatkan.
- Sepertinya prinsip anda untuk tidak membuka sesi tanya jawab setiap kali anda mengajar atau membuat seminar perlu ditinggalkan. Dengan membuat seminar berarti anda sementara mengajarkan sesuatu kepada banyak orang dan ajaran anda itu harus bisa dipertanggungjawabkan jika ada orang yang mau bertanya atau bahkan mempertanyakannya.
1 Pet 3:15 - Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, - Jangan sekali-kali anda menutupi kelemahan anda di dalam berargumentasi dengan memakai tameng “Dalam Nama Yesus” seperti ketika anda menghardik atau berteriak pada saya “Dalam Nama Yesus!!!!!” dengan sangat keras menggunakan microphone (19 April 2011 di Aula Eltari). Ingatlah bahwa jika ajaran saya yang benar, berarti ajaran anda yang palsu/sesat sehingga Nama Yesus yang anda gunakan untuk mengusir saya sama sekali tidak ada artinya bagi saya. Walaupun demikian saya beritahu pada anda, saya sama sekali tidak membenci anda karena hal itu. Saya mengasihi anda dan berharap anda bisa bertobat dari ajaran dan cara-cara seperti itu.
Sebagaimana yang sudah saya buktikan bahwa ternyata ajaran Paulus Tribrata sama sekali bukan ajaran Alkitab walaupun ia banyak mengutip Alkitab. Ajarannya jelas adalah ajaran palsu/sesat. Kalau demikian maka tanpa saudara sadari bahwa saudara sudah menjadi alat penyebaran ajaran sesat. Saya percaya bahwa ini semua ini saudara lakukan tanpa saudara pahami. Saudara mungkin mempunyai motivasi yang tulus untuk melayani Tuhan tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Karena itu saya sarankan agar anda semua memohon ampun kepada Tuhan Yesus dan berhati-hatilah di dalam mengundang pembicara-pembicara karena tidak semua pembicara pasti adalah nabi benar.
Mat 7:15 - "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Mat 24:11 - Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.
Luk 21:8 - Jawab-Nya: "Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.
2 Pet 2:1 - Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Saudara-saudara, Firman Tuhan memberikan janji bahwa kita tidak akan kehilangan upah jika kita melakukan pekerjaan Tuhan.
1 Kor 15:58 - Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Mat 10:42 - Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."
Tetapi bagaimana kalau ternyata setelah suadara berjerih lelah, mengbiskan banyak waktu, tenaga dan uang, ternyata yang saudara lakukan bukanlah pekerjaan Tuhan? Saudara bukan hanya mendapatkan upah tetapi bisa mendapatkan hukuman.
Mark 9:42 - "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
3. Untuk Jemaat/Peserta Seminar
1. Saya kira seminar kali ini dapat menjadi pelajaran berarti bagi kita untuk tidak dengan mudah menerima suatu ajaran baru tanpa mengeceknya dari seluruh Alkitab. Kita seharusnya belajar dari jemaat Berea :
Kis 17:11 - Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Di sini Paulus justru memuji jemaat Berea yang tidak hanya menelan mentah-mentah ajarannya. Ia justru senang kalau jemaat mau mengecek ajarannya, apakah sesuai dengan Kitab Suci atau tidak. Sikap Rasul Paulus ini jelas berbeda dengan sikap Paulus Tribrata walaupun namanya sama-sama Paulus.
Tetapi bagaimana kita bisa mengecek suatu ajaran benar atau tidak ? Saudara tidak akan bisa mengetahui uang palsu kalau saudara tidak pernah tahu uang asli bagaimana. Demikian juga saudara tidak akan bisa tahu ajaran palsu yang mana jika saudara tidak pernah tahu ajaran yang benar itu bagaimana. Karena itu ini menuntut kita untuk lebih giat belajar Firman Tuhan.
2. Alkitab berkata bahwa menjelang akhir zaman akan muncul banyak nabi palsu atau penyesatan. Dan saudara akan dengan mudah disesatkan kecuali saudara dijaga dengan baik oleh Sang Gembala yakni Tuhan sendiri. Tetapi untuk bisa dijaga Sang Gembala, saudara sendiri harus menjadi domba yakni orang percaya. Tanpa itu tidak ada jaminan bahwa Tuhan akan menjaga saudara. Saudara adalah kambing dan bukan domba. Karena itu bagi saudara yang belum percaya pada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saudara, percayalah sekarang juga !!!
- AMIN -
luar biasa, romo ini telah menyesatkan ratusan orang dengan ajarannya yang banyak menggabungkan kekristenan dengan kebatinan/ kejawen... lihat saja, dari buahnya kita bisa melihat siapa dia... anak-anaknya jauh dari hidup kudus, dan pintar sekali memutar balikkan firman. kasihan murid-muridnya yang jumlahnya ratusan yang dijadikan budak. pesan saya untuk semua hati hati dengan romo ini. God Bless
BalasHapusBeberapa waktu yang lalu Pdt. Esra Soru dapat informasi dari Papua bahwa Paulus Tribrata yang mengatakan bahwa Yesus akan datang tahun 2029, lagi membuat seminar di Papua dan dalam seminar itu, dia bersaksi bahwa sewaktu dia seminar di kupang, ajarannya ditolak oleh Pdt. Esra Soru. Akibatnya Pdt. Esra kena kutuk dan sekarang menjadi bisu. Padahal sebaliknya pak Esra Soru baik-baik saja dan tidak bisu, beliau lancar2 saja sewaktu bicara, dan bahkan melakukan pelayanan, khotbah berjam-jam.
BalasHapusSaya kira gelar 'Pendeta' yang disandang Paulus Tribrata sebaiknya di copot dan diganti saja dengan 'Pendusta'! Mari kita terus berusaha belajar mengerti Firman Tuhan / Alkitab agar tak mudah di tipu oleh para nabi palsu yang semakin hari semakin bertambah banyak.
Ajaran Pak Tribrata itu mungkin motivasi hatinya baik untuk mengingatkan manusia bahwa hari penghakiman itu sudah semakin dekat. Tapi persoalannya bukan berarti kita harus berlomba-lomba untuk mengetahui secara pasti kapan hal itu akan terjadi. Yang perlu dan utama bagi kita ialah kesiapan kita untuk menantikan hari kedatanganNYA, entah hari ini, sebentar malam ketika kita tidur, esok, entah kapan. Yang pasti jangan sampai ketika IA datang kita didapati telanjang dan tidak siap. Perdebatan dan usaha untu mencari tahu mengenai kapan KRISTUS datang kembali telah menjadi sumber malapetaka bagi banyak orang yang kurang berpengetahuan dan sasaran empuk bagi Iblis untuk menipu manusia. Iblis begitu licik untuk mengalihkan perhatian kita mengenai hal yang utama yang sesungguhnya KRISTUS perintahkan bagi kita umatNYA kepada hal-hal yang sepele untuk mencari tahu apa yang KRISTUS tidak perintahkan untuk kita harus tahu.
BalasHapusSemakin banyak saja para penyesat ini.
BalasHapusMaju Terus Pak Albert GBU
Baru-baru ini di Jogja, sekitar tgl 13-16 November 2012 diadakan Konfrensi International Relation Tidings (IRT) di Pacific - Jogja oleh Romo Paulus Tribrata. Dia mengundang sekitar 3000orang, dan disediakan akomodasi, konsumsi, dll.
BalasHapusAjarannya pun sama seperti yg telah dipaparkan di atas. Dalam undangannya, dikatakan bahwa acara ini akan dibuka oleh Presiden SBY & Gubernur Jogja, tetapi ternyata hanya yg mewakili gubernur Jogja.
Saya bingung & heran, kenapa ajaran ini bisa berkembang & beliau bisa melanglang buana menyebarkan ajaran sesat ini? Bahkan di Jogja pun ada kantornya & STT (Sekolah Tinggi Teologi) di mana beliau sebagai Rektornya (Jl. HOS Cokroaminoto - Jogja).
Bagaimana sikap tokoh2 Kristen di Indonesia terhadap ajaran ini? Apakah dibiarkan saja, atau dilaporkan kepada yg berwajib, sama seperti kejadian Mangapin Sibuea?
Harus dilaporkan,saya tahu persis dia penipu. Bagaimana cara melaporkan dia ya?
HapusUtk seminar itu dia membayar orang yg hadir, tapi semuanya dibiayai dengan hutang yang belum dilunasi sampai sekarang. Catering, hotel dan tiket semua hutang kepada jemaatnya dan karena dia tidak bisa melunasinya maka dia bersembunyi dengan alasan sedang melakukan pergumulan doa. Alasan yang seperti rohani. Penipu sejati, penipu berlagak rohani.
Kalau ada yang tahu cara melaporkan orang ini, tolonglah. Kasihan sekali jemaatnya diperbudak.
Saya adalah bekas jemaat gereja GKT (Gereja Kristen Tabernakel) tempat Romo Paulus menggembalakan jemaatnya. Saya pada waktu itu memutuskan keluar dikarenakan hati nuraniku tidak sejahtera dikarenakan pengajarannya saya rasa (baca : pasti) menyimpang dari Alkitab.
BalasHapusPemgajaran yang menyimpang tersebut antara lain :
1. Pengajaran yang mengajarkan tentang waktu kedatangan TUHAN YESUS kedua yang akan terjadi sekitar antara tahun 2029 - 2030. sebelum itu akan ada masa panen raya antara tahun 2015, dst, dst.
2. Pengajaran yang mengajarkan tentang adanya mantra mantra (diistilahkan Romo Paulus, dengan kunci Hikmat & Makrifat), yang kegunaannya ada berbagai hal, sesuai dengan jenis mantranya. Untuk mendapatkan mantra mantra tersebut harus melalui doa dan puasa yang ditentukan macamnya oleh Romo Paulus sesuai dengan tingkat kesaktian/kegunaan mantra tersebut (Ada puasa nrgowot, ngebleng, melek, mutih, dsb).
3. Pengajaran yang mengajarkan tentang struktur hirarki orang orang yang akan dipakai oleh TUHAN pada saat menyambut kedatangan NYA yang kedua. Dimana jemaatnya dipacu untuk bergumul sehingga terpilih sebagai anggota hirarki itu.
4. Pengajaran yang mengajarkan jemaat untuk menjadi pekerja pekerja full timernya TUHAN tetapi harus ditasbih dahulu (dengan ditumpang tangan) untuk menjadi keturunan LEWI.
5. Pengajaran yang mengajak jemaat untuk menyiapkan wadah untuk tempat saluran berkat sebagai pengelola panen raya, dengan melakukan investasi kapal penangkap ikan tuna, yang ternyata sampai dengan saat ini ( sejak mulai sekitar th. 2008 - ssampai sekarang) tidak ada hasilnya. Padahal harga 1 kapal dibeli dng harga paling murah : Rp.150 juta.
Rasanya jika diikuti secara lebih mendalam banyak hal hal yang menyimpang lainnya dari Alkitab.
Maksud saya kemukakan ini bukannya bermaksud untuk menjelek jelekan pihak tertentu, tetapi dengan harapan:
1. Agar jemaat yang masih ikut tergembala di GKT (gembala : Romo Paulus) dapat segera menyadarinya & menarik diri serta mencari tempat penggembalaan yang benar sesuai dengan Alkitab
2. Mengharapkan kepada semua pihak yang terbeban & yang berkompeten untuk meluruskan pengajaran tersebut kepada Romo Paulus, agar penyesatan ini tidak semakin meluas. Ingat masih banyak jiwa yang perlu diselamatkan.
Kiranya TUHAN mengampuni mereka yang menjadi penyesat penyesat (walaupun memamng harus ada). Amin.
Kabar terbaru mengenai Pdt. Paulus Tribrata
BalasHapushttp://m.merdeka.com/peristiwa/dipercaya-bisa-bangkit-lagi-jasad-pendeta-di-yogya-tidak-dimakamkan.html
wah ini sy punya paman dr suami pengikutnya Roma Tribata ini sy doa spy paman ini cepat di sadarkan oleh Roh Kudus dan peka. dan keluar dr ajaran sesat ini. Sungguh sy seorang pdt di GKIN BAndung sy masih muda td dr dulu sy sdh peka terhadap ajaran Romo ini. hem
BalasHapusha ha ha pendeta paulus sudah is dead
BalasHapusRomo Paulus sudah meninggal dunia tgl 11 september 2015 & akan disemayamkan selama 30 hari. Diyakini oleh jemaatnya bahwa jenazah Romo Paulus akan dibangkitkan dalam waktu 30 hari, yg katanya sesuai dg pesan yg Tuhan berikan kepada Romo Paulus sebelum dia meninggal. Dia sebelumnya menderita penyakit diabetes & salah satu kakinya diamputasi. Sampai sudah meninggal masih aneh2 saja orang ini.
BalasHapus