Teguh Hindarto:
Oleh karenanya, saya membedakan dalam memanggil sapaan Kurios dengan Tuan dan Junjungan Agung atau Junjungan Agung Yang Ilahi bagi Yesus. Untuk semua kata Kurios yang ditujukan bagi Yesus dalam Injil Sinoptik diterjemahkan dengan Tuan sebagaimana kasus percakapan Yesus dengan perempuan Samaria (Yoh 4:11). Namun untuk terma doxologis dalam surat-surat rasuli maka saya akan terjemahkan dengan Junjungan Agung atau Junjungan Agung Yang Ilahi (1 Kor 8:6 dll)
Albert Rumampuk:
Kesimpulan dari tulisan ini cukup menarik. Jika ada waktu, saya ingin diskusikan dgn pak Shem Tov. Mungkin sebagai perbandingan dari saya tentang kata KURIOS bagi Yesus, bukan hanya bisa diterjemahkan 'tuan' (Yoh 4:11), tetapi dalam banyak ayat, misalnya dalam:
Filipi 2:10,11 - [10] supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, [11] dan segala lidah mengaku: ‘Yesus Kristus adalah Tuhan,’ bagi kemuliaan Allah, Bapa!”
Kata 'Tuhan' (Yun: KURIOS) dalam ayat ini tak boleh diterjemahkan 'tuan' tetapi harus 'Tuhan' yang jelas menyatakan keilahianNya.
Dalam Injil juga ada: Yoh 9:38 ‘Katanya: ‘Aku percaya, Tuhan!’ Lalu ia sujud menyembah-Nya.”
Kata 'Tuhan / KYRIE' tak boleh diterjemahkan 'tuan' tetapi 'Tuhan' dalam arti yang tegas.
Teguh Hindarto:
Seperti saya katakan sebelumnya bahwa saya membuat pembedaan terjemahan kata Kurios berdasarkan kategori konteks sbb: ,”Ketuhanan Yesus bukan terletak pada sapaan Kurios baginya melainkan dari aspek ontologi (hakikat) beliau yaitu Sang Sabda yang dekat, melekat, sehakikat bersama YHWH Tuhan Semesta Alam (Kej 1:1-3, Yoh 1:1). Oleh karenanya, saya membedakan dalam memanggil sapaan Kurios dengan Tuan dan Junjungan Agung atau Junjungan Agung Yang Ilahi bagi Yesus. Untuk semua kata Kurios yang ditujukan bagi Yesus dalam Injil Sinoptik diterjemahkan dengan Tuan sebagaimana kasus percakapan Yesus dengan perempuan Samaria (Yoh 4:11). Namun untuk terma doxologis dalam surat-surat rasuli maka saya akan terjemahkan dengan Junjungan Agung atau Junjungan Agung Yang Ilahi (1 Kor 8:6 dll)”
Kata Kurios dalam Filipi 2:10-11 adalah formula doxologis maka seharusnya diterjemahkan dengan JUNJUNGAN AGUNG YANG ILAHI bukan Tuhan karena kata Tuhan (Elohim/Theos/Alaha/God) selalu ditujukan pada YHWH Sang Bapa dan tidak pernah dilekatkan pada Yesus Sang Mesias.
Jika kata KURIOS yang dalam bahasa Inggris diterjemahkan LORD, lalu mengapa kita tidak menerjemahkan LORD MINTO (gubernur jendral yang mengutus Thomas Stanford Rafles) dengan TUHAN MINTO? Mengapa kita tidak menerjemahkan LORD BADEN POWEL (bapak kepanduan) dengan TUHAN BADEN POWELL?
Albert Rumampuk:
Setuju bahwa keTuhanan Yesus tidak ditentukan oleh adanya sebuah sebutan (KURIOS) yang dilekatkan pada Yesus, karena sebutan itu juga ternyata bisa dikenakan kepada yang bukan Tuhan. Tetapi, kontekslah yang menentukannya. Ada ayat2 tertentu dimana kata KURIOS bagi Yesus memang diterjemahkan ‘tuan’, namun tidak dengan ayat2 yang lainnya (mis: Fil 2:10-11, dsb). Saya tak setuju jika Kej 1:1-3 berbicara tentang Yesus, juga tak setuju mengaitkannya dengan Yoh 1:1. Menurut saya, Kej 1:1-3 bukan ayat parallel dengan Yoh 1:1.
Untuk Yoh 4:11, setuju jika kata KURIOS diayat itu diterjemahkan ‘tuan’. Tetapi saya menolak pandangan anda yang mengatakan “semua kata Kurios yang ditujukan bagi Yesus dalam Injil Sinoptik diterjemahkan dengan Tuan’”. Bagaimana dengan Mat 7:21-22; Yoh 9:38; 11:27, dsb? Jelas bahwa kata KURIOS diayat-ayat tersebut tak bisa diterjemahkan ‘tuan’ tetapi ‘Tuhan’.
Menarik bahwa anda membuat arti baru / tambahan untuk kata Kurios sebagai ‘junjungan agung’ atau ‘junjungan agung yang ilahi’. Saya kira ini sah-sah saja, tetapi bukan berarti bahwa kata Tuhan (yang anda identikan dengan Elohim / Theos / Alaha / God) itu hanya untuk YHWH / Sang Bapa, karena gelar THEOS / God juga dikenakan bagi Yesus (Yoh 1:1; Tit 2:13, dsb).
LORD MINTO memang tak bisa diterjemahkan ‘Tuhan Minto’, demikian pula dengan ‘LORD BADEN POWEL’. Mengapa? Karena mereka memang bukan Tuhan, tetapi adalah manusia. Kata KURIOS dalam Kitab Suci memang bisa diterjemahkan ‘tuan, majikan, dsb’ tetapi juga bisa diterjemahkan ‘Tuhan’ yang menunjuk pada Allah. Sekali lagi, konteks sangat berperan penting!
Catatan: Sampai disini, saya dan Teguh Hindarto kemudian berdiskusi cukup panjang lebar dan melebar kemana-mana. Saya tidak akan memuat seluruh diskusi karena terlalu panjang dan bertele-tele. Disini hanya akan menyoroti kata KURIOS menurut Yoh 9:38; 11:27 dan dalam hubungannya dengan penyembahan pada Yesus.
Teguh Hindarto:
Anda tidak menjelaskan alasan mengapa kata Kurios/Lord dalam ayat-ayat yang Anda sitir harus diterjemahkan Tuhan. Mungkin Anda melandaskan pada kata “sembah” yang ditujukan pada Yesus (Yoh 9:38). Jika memang kata “sembah” yang menjadi fokus, mengapa kata “sembah” yang ditujukan pada Petrus (Kis 10:25) atau malaikat (Why 22:8), kenapa tidak Anda pertuhan?
Mari kita telaah soal kata “sembah” yang dihubungkan pada Yesus. Dalam kategori apa penyembahan yang ditujukan pada Yesus menurut Yohanes 9:38. Untuk itu kita harus melihat secara keseluruhan dari ayat 35-38.
“Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuan (Kurios)? Supaya aku percaya kepada-Nya."Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"Katanya: "Aku percaya, Tuan!"(Kurios) Lalu ia sujud menyembah-Nya”.
Dari kajian teks dan konteks di atas, penyembahan yang ditujukan terhadap Yesus bukan penyembahan yang dihubungkan dengan Keilahian yang ditujukan pada YHWH Sang Bapa. Penyembahan yang dimaksudkan adalah sikap takzim (hormat) karena mereka yang menyembahnya percaya bahwa Yesus adalah BAR ENOSH yang dijanjikan dalam Kitab Daniel.
Istilah “Anak Manusia” (Bhs Yun: Huios tou Anthropou/Bhs Ibr: Ben ha Adam/Bhs Arm: Bar Enosh) menunjuk pada julukan pada seseorang dalam penglihatan Nabi Daniel sbb: “Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah” (Dan 7:7-14).
Perilaku ini pun sebanding dengan penyembahan orang Majus terhadap Yesus yang diyakini sebagai Raja yang dinubuatkan untuk membebaskan Israel (Mat 2:2)
Mengenai dalil Yohanes 11:27 yang Anda simpulkan bahwa kata Kurios bagi Yesus harus diterjemahkan Tuhan pun tidak berdasar. Mari kita kaji ayat tersebut.
Terjemahan LAI: “Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia."
Justru sangat ganjil dan kacau jika penyembahan dan pengakuan Marta terkait dengan Kemesiasan Yesus (sejajar dengan status Anak Manusia, Anak Tuhan) yang diungkapkan dengan frasa, “Engkaulah Mesias” justru ditambahi frasa “Ya, Tuhan”.
Kitab TaNaKh menghubungkan Mesias sebagai Manusia Ilahiah. Maka konsekwensi logisnya Mesias tidak akan disapa dengan sapaan yang layak ditujukan pada YHWH yaitu Elohim/Alaha/Theos/God melainkan sapaan penghormatan untuk manusia yaitu Adon/Maran/Kurios/Lord
Albert Rumampuk:
Kasus penyembahan kepada para rasul di Kis 10:25-26; KIS 14:14-18 dan penyembahan pada malaikat di Wah 19:10; 22:8-9, tak boleh disamakan dengan penyembahan pada Yesus di Yoh 9:38, dsb, karena pada saat para rasul dan malaikat dalam ayat itu disembah, mereka menolak penyembahan itu dan malaikat malah mengarahkannya kepada Allah. Tetapi saat Yesus disembah, Dia sama sekali tidak menolaknya. Ini tentu bukti keilahian Yesus. Jadi, saya tak mau menuhankan Petrus, malaikat, dsb, selain Kristus.
Dalam Mat 4:10, Yesus melarang penyembahan kepada yang bukan Tuhan / Allah:
“Maka berkatalah Yesus kepadanya: ‘Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!’"
Jika Yesus bukan Tuhan / Allah, mengapa Dia mau disembah? Jika Yesus bukan Tuhan / Allah tapi mau disembah, itu berarti Dia sedang menentang kata-kataNya sendiri di Mat 4:10.
Tentang istilah ‘anak manusia’ tak perlu dibahas karena itu bukan dasar argument saya. Tak ada orang yang waras / benar disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia (yang bukan Tuhan) setelah kata-kata Yesus di Mat 4:10. Herodes yang menerima penghormatan ilahi justru dihukum mati oleh Tuhan (Kis 12:20-23)..
Kata ‘Tuhan’ dalam ayat itu (Yohanes 11:27 – red), bukan hanya dikaitkan dengan ‘Mesias’ tetapi juga ‘Anak Allah’ (huios tou theou). Dalam konsep Yahudi, istilah itu merujuk pada Allah sendiri (bdk. Yoh 5:18). Bukankah anda akui bahwa ‘Mesias’ dalam PL menunjuk pada ‘manusia ilahi’? Lalu mengapa Yesus tak boleh disembah? Anda katakan kata ‘Adon’ adalah sapaan penghormatan untuk manusia? Bagaimana dengan Maz 16:2 dimana YHWH disebut sebagai ‘Adonay’? Apa memang YHWH adalah seorang manusia?
Teguh Hindarto:
Mana ayat yang menunjukkan bahwa saat orang-orang menyembah Yesus, mereka menyembah YHWH atau menyembah Bapa? Lihat konteks penyembahan yang ditujukan terhadap Yesus yang tidak beliau tolak karena memang beliau layak disembah. Namun disembah sebagai apa? Dalam konteks Yohanes 9:38 adalah penyembahan terhadap Yesus yang diyakini sebagai “Bar Enosh” (Anak Manusia) dalam Daniel 7:7-14. Anda tidak memperhatikan penjelasan saya ini dan memfokuskan pada keilahian Yesus belaka. Lagi pula keseluruhan artikel saya yang menggugat soal kata Kurios tidak ada hubungannya dengan keilahian Yesus yang tidak saya sangkal sama sekali?
Pertanyaan Anda, “Lalu mengapa Yesus tidak boleh disembah” salah alamat ditujukan pada saya. Tidak ada sedikitpun penjelasan saya yang mempersalahkan sikap penyembahan yang ditujukan pada diri Yesus. Yang saya persoalkan adalah menghubungkan kata Kurios yang diterjemahkan Tuhan dengan status Keilahian Yesus. Ini tidak ada sangkut pautnya. Kata Kurios (Yun) atau Adon (Ibr) atau Adonay (Ibr) bahkan untuk YHWH sendiri seharusnya diterjemahkan TUAN atau JUNJUNGAN tanpa merendahkan status Ketuhanan-Nya
Albert Rumampuk:
Loh, anda menunjukkan adanya rasul dan malaikat yang disembah dan mempertanyakan ‘kenapa tidak dipertuhan’? Sudah saya jawab bahwa para rasul dan malaikat itu menolak penyembahan tersebut dan bahkan mengarahkan pada Allah. Mengapa? Karena memang hanya Tuhan / Allah saja yang patut disembah. Kata-kata Yesus "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?" dalam Yoh 9:35, merupakan tantangan untuk beriman pada-Nya dan tentu mengisyaratkan keilahian Kristus. Setelah Yesus menjelaskan identitasnya, orang tersebut lalu menyembah-Nya. Karena Yesus disembah, maka Dia sudah pasti adalah TUHAN / ALLAH (sesuai dengan Mat 4:10). Maka kata KURIOS (ayat 38) harus diterjemahkan ‘Tuhan’.
Tentu saja saya harus memfokuskan keilahian Kristus yang memang ditekankan dalam ayat tersebut. Ini adalah dasar argument saya untuk menentukan terjemahan mana yang cocok untuk kata KURIOS diayat 38. Jadi, kalimat anda ini: “Anda tidak memperhatikan penjelasan saya ini dan memfokuskan pada keilahian Yesus belaka.” Menunjukkan bahwa anda memang sangat lucu...
Saya menterjemahkan kata KURIOS dalam Yohanes 11:27 sebagai ‘Tuhan’. Mengapa? Karena konteks dari teks tersebut jelas menunjukkan keilahian Kristus. Ini belum bisa dibantah! Anda katakan bahkan kata ‘Adon / Adonay’ buat YHWH harus diterjemahkan ‘tuan / junjungan’? Ini justru menentang kata-kata anda sendiri yang mengklaim bahwa kata ‘Adon, Kurios, Lord’ adalah sapaan penghormatan untuk manusia. Saya Tanya sekali lagi: Berarti YHWH adalah seorang manusia?
Teguh Hindarto:
Anda harus membedakan antara “keilahian Yesus” (hakikat Yesus sebagai Sang Firman Tuhan) dan “julukan Yesus”. Saya tidak mempersoalkan keilahian Yesus. Saya mempersoalkan akurasi terjemahan kata Kurios/Adon bagi Yesus yang diterjemahkan Tuhan, dalam bahasa Indonesia tidak tepat. Saya tidak akan mengulangi dalil saya. Sudah jelas.
Penerjemahan kata Kurios tidak perlu menghubungkan dengan keilahiannya karena toch dalam bahasa Inggris, kata Kurios diterjemahkan secara lurus dengan kata Lord. Kata Lord bisa ditujukan pada Tuhan dan dapat ditujukan pada manusia. Jika Tuhan yang bernama YHWH disapa dengan Kurios, maka terjemahan bahasa Inggrisnya adalah Lord yang artinya Tuan atau Penguasa. Jika Herodes, Petrus, Yohanes disapa Kurios maka terjemahan bahasa Inggrisnya adalah Lord yang artinya Tuan. Jika Yesus disapa dengan Kurios maka terjemahan bahasa Inggrisnya adalah Lord yang artinya Tuan. Maka menerjemahkan kata Kurios dengan Tuhan terhadap Yesus, sungguh menimbulkan kerancuan bahasa dan kerancuan akidah karena kata Tuhan dalam bahasa Yunaninya Theos dan dalam bahasa Ibraninya Elohim. Dalam percakapan, Yesus tidak pernah disapa dengan Elohim atau Theos melainkan Adoni atau Kurios.
Kembali kepada Yohanes 9:38 dan 35, Anda berkata, “dalam Yoh 9:35, merupakan tantangan untuk beriman pada-Nya dan tentu mengisyaratkan keilahian Kristus. Setelah Yesus menjelaskan identitasnya, orang tersebut lalu menyembah-Nya. Karena Yesus disembah, maka Dia sudah pasti adalah TUHAN / ALLAH (sesuai dengan Mat 4:10). Maka kata KURIOS (ayat 38) harus diterjemahkan ‘Tuhan”. Anda melakukan lompatan kesimpulan terhadap Yohanes 9:35 yang merujuk pada Daniel 7:7-14 mengenai BAR ENOSH (ANAK MANUSIA) dengan menyimpulkan “Dia pasti Tuhan/Allah”. Sudah jelas Daniel 7:7-14 berbicara mengenai Bar Enosh BUKAN soal YHWH yang adalah Tuhan yang Esa. Darimana Anda berkesimpulan bahwa Yesus pastilah harus disapa Tuhan?
Jadi kalau Anda menuduh saya “lucu”, dimana letak kelucuan saya?
Albert Rumampuk:
Penerjemahan kata Kurios tidak perlu menghubungkan dengan keilahiannya? Lalu harus dihubungkan dengan kemanusiaan Yesus? Anda akui tidak bahwa Yesus adalah TUHAN sejati sekaligus manusia sejati? Lalu jika konteks ayat yang dimaksud menunjuk pada keilahian Yesus, maka kata KURIOS untuk Yesus tetap bermakna ‘tuan’? Sebuah terjemahan yang amburadul dan out of konteks! Yesus Kristus bukan hanya manusia, tapi juga Tuhan yang sesungguhnya. Dalam kasus percakapanNya dengan perempuan Samaria, maka kata KURIOS memang bermakna ‘tuan’. Tetapi saat para murid dan orang-orang Yahudi menyembah-Nya, itu tentu tak bisa diterjemahkan ‘tuan’ tetapi TUHAN. Anda katakan menerjemahkan kata Kurios dengan Tuhan terhadap Yesus, sungguh menimbulkan kerancuan bahasa dan kerancuan akidah? Justru jika kata itu diterjemahkan ‘tuan’ (walaupun menunjuk pada keilahian Yesus) yang akan menimbulkan kesalahpahaman tentang diri Kristus. Saya curiga pengakuan anda yang mengamini keilahian Yesus hanyalah ucapan belaka untuk menutupi pemahaman yang sebenarnya.
Anda katakan penafsiran saya dalam Yoh 9 adalah sebuah ‘lompatan kesimpulan’? Sudah saya akui bahwa dalam ayat itu Yesus memang disebut ‘anak manusia’, tetapi konteks menjelaskan bahwa sang ‘anak manusia / Yesus’ itu justru disembah. Jika Anak manusia itu bukan Tuhan, kenapa menerima sembah? Mana ada seorang manusia disepanjang PB yang mau menerima sembah? Apakah Teguh Hindarto mau disembah dan menerima sembah jemaat anda? Mau atau tidak?? Silahkan dijawab YA atau TIDAK!
Kalimat anda: “Darimana Anda berkesimpulan bahwa Yesus pastilah harus disapa Tuhan?” semakin membuat saya geli.
Teguh Hindarto:
Albert: Tentang istilah ‘anak manusia’ tak perlu dibahas karena itu bukan dasar argument saya. Tak ada orang yang waras / benar disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia (yang bukan Tuhan) setelah kata-kata Yesus di Mat 4:10. Herodes yang menerima penghormatan ilahi justru dihukum mati oleh Tuhan (Kis 12:20-23)..
-----------
Itu memang bukan dasar argumen Anda namun saya perlu mengkaji Daniel 7:7-14 sebagai konsekwensi logis menguraikan konteks penyembahan terhadap diri Yesus dalam Yohanes 9:38. Bagaimana cara Anda menalar sebuah argumen sich?
Albert Rumampuk:
Soal istilah ‘anak manusia’ sudah sedikit saya singgung diatas. Sekarang saya Tanya: tunjukkan siapa orang benar / waras disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia setelah adanya kata-kata Yesus di Mat 4:10? Jawab itu!
Teguh Hindarto:
Pertanyaan menggelikan....seperti menantang demikian, “buktikan ada orang yang mengklaim dirinya Mesias dalam Kitab PB setelah Yesus mengatakan dirinya adalah Mesias”. Pertanyaan macam apa itu? Apa yang hendak Anda buktikan dengan pertanyaan aneh tersebut? Toch Anda tidak bisa membuktikan bahwa penyembahan yang ditujukan pada diri Yesus bukan dikarenakan dia adalah YHWH dan Sang Bapa Surgawi?
Bahkan saat malaikat diperintahkan menyembah Yesus, penyembahan yang ditujukan bukan penyembahan yang menggantikan kedudukan Bapa Surgawi sebagaimana dikatakan, “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." (Ibr 1:6)
Albert Rumampuk:
Yang ngaku sebagai ‘Mesias’ setelah kedatangan Sang Mesias asli (Yesus) memang bisa saja banyak. Tapi apakah anda mau percaya begitu saja? Bisakah saya menyebut Hindarto sebagai ‘Mesias’ yang dijanjikan Allah? Nah, sekarang saya terus ulangi lagi: siapa orang benar / waras disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia setelah adanya kata-kata Yesus di Mat 4:10? Jawab itu dan jangan menghindar lagi!
Jika Bapa / Allah memerintahkan semua malaikat harus menyembah Yesus, bukankah itu membuktikan bahwa Yesus adalah Allah? Anda mau katakan ini ‘lompatan kesimpulan’? Baik, lihat ayat selanjutnya:
Ibr 1:8 “TETAPI TENTANG (KEPADA) ANAK IA BERKATA: ‘TAKHTA-MU, YA ALLAH, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.’”
Teks dalam Ibrani 1 ayat 6 dan 8 ini, tentu sebuah ungkapan pengakuan keAllahan Yesus oleh Bapa, dan secara implicit, Bapa sendiri mengakui bahwa hanya Allah / Tuhan saja yang patut menerima sembah. Anda berani membantah Sang Bapa??
Teguh Hindarto:
Lho, Bukankah saya sudah menantang Anda membuktikan dengan ANALOG PERTANYAAN, ““buktikan ada orang yang mengklaim dirinya Mesias dalam Kitab PB setelah Yesus mengatakan dirinya adalah Mesias”. Mana jawaban Anda. Apa yang Anda jawab adalah sama dengan yang akan saya jawab. Silahkan jawab...
Wah...wah....benar-benar Kekristenan selalu menghalalkan logika jungkir balik demi imannya (sebagaimana dituduhkan Muslim). Bagaimana mungkin jika Tuhan YHWH Sang Bapa Surgawi menyuruh malaikat menyembah Yesus kemudian disimpulkan bahwa Yesus adalah Tuhan? Apakah jika Hamengkubuwono IX memiliki anak bernama Herjuno Derpito (yang sekarang menjadi Hamengkubuwono X) dan keduanya menerima penyembahan dari kawulannya atau saat Sang Raja memerintahkan pengawalnya menyembah putra raja apakah itu membuktikan bahwa Herjuno Derpito adalah Raja dan Hamengkubuwono IX? Gunakan akal sehat dan bukan hanya iman yang sehat. Bukankah sudah saya jelaskan berulang kali bahwa penyembahan terhadap diri Yesus bahkan dalam kasus Ibrani 1:6 ditujukan karena Yesus adalah Anak Tuhan yaitu Sang Firman yang setara, sehakikat, sederajat dengan Tuhan?
Albert Rumampuk:
Tidak ada orang benar yang akui dirinya mesias di PB selain Yesus. Sekarang saya Tanya: siapa orang benar / waras disepanjang PB yang mau menerima penyembahan manusia setelah adanya kata-kata Yesus di Mat 4:10? Jawabannya sama? Jika memang tak ada orang benar yang mau menerima sembah setelah kata-kata Yesus di Mat 4;10, ini menunjukkan bahwa tindakan Yesus yang mau menerima sembah para murid, dsb, sedang menggenapi kata-katanya dalam Mat 4:10. Yesus Kristus memang adalah Allah / Tuhan.
Jangan gunakan ‘akal sehat’ dunia zaman sekarang untuk menentang ‘akal sehat’ dunia Kitab Suci zaman itu. Zaman PB, setelah adanya Mat 4:10, TIDAK ADA satupun mahluk yang menerima sembah mahluk lain. Para rasul menolak sembah (Kis 10:25-26; 14:14-18), malaikat juga menolak sembah (Wah 19:10; 22:8-9):
Kis 10:25-26 “Ketika Petrus masuk, datanglah Kornelius menyambutnya, dan sambil tersungkur di depan kakinya, IA MENYEMBAH PETRUS.Tetapi Petrus menegakkan dia, katanya: ‘Bangunlah, AKU HANYA MANUSIA SAJA.’”
Wah 19:10 “Maka tersungkurlah AKU DI DEPAN KAKINYA UNTUK MENYEMBAH DIA, tetapi ia berkata kepadaku: ‘JANGANLAH BERBUAT DEMIKIAN! AKU ADALAH HAMBA, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. SEMBAHLAH ALLAH! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat.’"
Mengapa Petrus menolak sembah? Karena dia hanya manusia biasa. Mengapa malaikat tak mau disembah? Karena dia hanyalah seorang hamba / pelayan Tuhan. Malaikat bahkan mengarahkan penyembahan kepada Allah! Karena itu, kalau Yesus menerima sembah, maka ada 2 pilihan: Dia nabi palsu atau adalah Allah / Tuhan sendiri! Mau pilih yang mana? Jadi, tindakan anda yang menggunakan tradisi / adat / cara Jawa untuk dikonfrontir dengan tradisi Kitab Suci adalah sebuah pemaksaan kehendak. Sungguh, logika jungkir balik!
Teguh Hindarto:
Albert Rumampuk: Saya menterjemahkan kata KURIOS dalam Yohanes 11:27 sebagai ‘Tuhan’. Mengapa? Karena konteks dari teks tersebut jelas menunjukkan keilahian Kristus. Ini belum bisa dibantah! Anda katakan bahkan kata ‘Adon / Adonay’ buat YHWH harus diterjemahkan ‘tuan / junjungan’? Ini justru menentang kata-kata anda sendiri yang mengklaim bahwa kata ‘Adon, Kurios, Lord’ adalah sapaan penghormatan untuk manusia. Saya Tanya sekali lagi: Berarti YHWH adalah seorang manusia?
-----------
Kembali saya harus bersabar dengan jawaban yang tidak argumentatif ini. Silahkan periksa keseluruhan kalimat dalam Yohanes 11:27 “Jawab Marta: "Ya, KURIOS, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Tuhan, Dia yang akan datang ke dalam dunia." Keilahian Yesus dalam ungkapan tersebut dihubungkan dengan status Yesus sebagai Anak Tuhan BUKAN Tuhan Bapa.
Jika kata Kurios dapat diterjemahkan Tuhan, lalu mengapa semua terjemahan berbahasa Inggris begitu konsisten menerjemahkan kata Kurios baik yang ditujukan pada YHWH Sang Bapa, Yesus Sang Mesias, para rasul dengan Lord (Kis 16:31-32) dan tidak ada yang menerjemahkan dengan kata God. Lalu mengapa dalam terjemahan berbahasa Indonesia harus dibedakan antara Tuan dan Tuhan padahal kata tersebut satu dalam bahasa Yunaninya yaitu Kurios atau Adoni dalam bahasa Ibrani?
Mengenai pernyataan Anda, “Anda katakan bahkan kata ‘Adon / Adonay’ buat YHWH harus diterjemahkan ‘tuan / junjungan’? Ini justru menentang kata-kata anda sendiri yang mengklaim bahwa kata ‘Adon, Kurios, Lord’ adalah sapaan penghormatan untuk manusia. Saya Tanya sekali lagi: Berarti YHWH adalah seorang manusia?””. Pertama, memang benar kata Kurios, Adon, Lord adalah sapaan penghormatan yang ditujukan pada manusia yang memiliki kedudukan tinggi dan berpengaruh. NAMUN jika Anda jujur dan teliti membaca artikel dan pernyataan saya, kata tersebut dapat ditujukan pula terhadap YHWH Sang Pencipta. Secara kaidah tata bahasa, kata tersebut tetap diterjemahkan Tuan atau Penguasa. Justru pertanyaan Anda menyiratkan ketidakpahaman apa yang sudah saya berulang kali jelaskan dengan menyatakan, “Saya Tanya sekali lagi: Berarti YHWH adalah seorang manusia?”. Pertanyaan ini tidak perlu ditanyakan karena hanya membuat Anda terlihat kurang cerdas menangkap penjelasan saya soal AKURASI dan KONSISTENSI TERJEMAHAN kata Kurios menjadi Tuan, Penguasa, Junjungan Agung BUKAN Tuhan sebagaimana yang sudah LAI lakukan
Albert Rumampuk:
Nah, anda sendiri akui bahwa Yoh 11:27 menunjuk pada keilahian Yesus. Lalu kenapa tak mau terjemahkan KURIOS dengan Tuhan? Anda pikir ‘Anak Tuhan’ itu bukan Tuhan? Masa KURIOS diayat itu harus diterjemahkan ‘tuan’ yang menunjuk pada manusia seperti yang anda katakan diatas?
Anda bolak-balik katakan KURIOS diberbagai terjemahan Inggris disebut ‘Lord’. Mau tahu apa arti kata benda ‘Lord’ menurut kamus Websters-Online-Dictionary?
1. Terms referring to the Judeo-Christian God.
2. A person who has general authority over others.
3. A titled peer of the realm.
4. A hump-backed person; -- so called sportively.
5. One who has power and authority; a master; a ruler; a governor; a prince; a proprietor, as of a manor.
6. A titled nobleman., whether a peer of the realm or not; a bishop, as a member of the House of Lords; by courtesy; the son of a duke or marquis, or the eldest son of an earl; in a restricted sense, a boron, as opposed to noblemen of higher rank.
7. A title bestowed on the persons above named; and also, for honor, on certain official persons; as, lord advocate, lord chamberlain, lord chancellor, lord chief justice, etc.
8. A husband.
9. One of whom a fee or estate is held; the male owner of feudal land; as, the lord of the soil; the lord of the manor.
10. The Supreme Being; Jehovah.
11. The Savior; Jesus Christ.
Perhatikan nomor 1, 10 dan 11 yang menjelaskan bahwa kata itu merujuk kepada Tuhan Kristen-Yahudi, Yehovah / YHWH dan Sang Juruselamat. Dalam berbagai Alkitab Inggris (NIV, NASB, KJV,dsb), kata KURIOS dalam Kis 16:31 diterjemahkan ‘Lord’ dengan ‘L’ huruf besar, ini menunjuk pada ‘Tuhan’. Tetapi dalam 1 Ptr 3:6, kata KURIOS diterjemahkan ‘lord’ (l) huruf kecil yang menunjuk pada manusia (NASB, KJV, ASV, dsb). Jadi, baik Alkitab Inggris maupun Indonesia, tidak salah menterjemahkan kata KURIOS menjadi ‘Tuhan’ atau ‘tuan’ karena semuanya tergantung konteks.
Kalimat anda ini: “Pertama, memang benar kata Kurios, Adon, Lord adalah sapaan penghormatan yang ditujukan pada manusia yang memiliki kedudukan tinggi dan berpengaruh”, semakin mempertegas posisi anda yang menekankan kata KURIOS / LORD adalah sapaan untuk MANUSIA. Tetapi karena tak bisa jawab pertanyaan saya: “Berarti YHWH adalah seorang manusia?” anda lalu membuat pernyataan bahwa “kata tersebut dapat ditujukan pula terhadap YHWH Sang Pencipta”. Nah, apa anda pikir Yesus bukan YHWH sang pencipta? Jika YHWH sang pencipta adalah sebuah gelar keilahian, mengapa keilahian Yesus diberbagai ayat yang dihubungkan dengan kata KURIOS tak mau diterjemahkan ‘Tuhan’? Lucunya lagi, anda tetap ngotot menterjemahkan kata itu sebagai ‘Tuan atau Penguasa’. Anda anggap YHWH sang pencipta itu bukan Tuhan? Yesus yang adalah YHWH sang pencipta itu bukan Tuhan? Jika YHWH / Yesus adalah Tuhan dan adalah sang pencipta, lalu apakah cocok kata KURIOS bagi Yesus sang pencipta itu (Ibr 1:10) diterjemahkan ‘tuan’ yang menurut anda adalah sapaan untuk manusia??? Bisakah seorang ‘tuan’ (sapaan untuk manusia) mencipta semesta alam?
Teguh Hindarto:
Ya ampun....harus berapa kali saya menulis dan menjelaskan sich? Bukankah saya sudah mengutip dari kamus mengenai istilah Adon, Elohim, Theos dan Kurios sbb:
ADON. Lord, Lord, LORD, master, owner….Adon usually refers to men (The Theological Wordbook of The Old Testament, R. Laird Harris, etc., Moody Press Chicago, Illinois, 1980)
ELOHIM : is the assumed root of El, Eloah, and Elohim, which mean "god" or "God (Ibid)
KURIOS : one having legal power lord, master (Analytycal Greek New Testament, Timothy & Barbara Friberg, 1994.
THEOS: as the supreme divine being, the true, living, and personal God (Ibid)
Bukan sesuatu yang tidak saya ketahui bahwa sebutan ADON, ADONAY/KURIOS dapat ditujukan pada Tuhan Pencipta dalam hal ini YHWH (Yahweh). Namun itu tidak membuktikan bahwa istilah tersebut harus diterjemahkan dengan Tuhan. Jika itu dilakukan, bagaimana dengan ungkapan Yahudi yang selalu menggunakan frasa ADONAI ELOHEINU untuk frasa YHWH ELOHEINU? Akan diterjemahkan dengan TUHAN TUHAN KAMI? Begitu?
Perhatikan baik-baik frasa, “Adon usually refers to men”. Yesus adalah MANUSIA (penjelmaan Sang Firman, 1 Tim 2:5). Logikanya sebagai manusia dia akan disapa menurut sapaan yang lazim untuk manusia yang terhormat yaitu KURIOS atau LORD yang artinya TUAN atau JUNJUNGAN.
Albert Rumampuk:
Loh, anda sendiri yang selalu persoalkan terjemahan Inggris ‘Lord’ dari kata KURIOS yang katanya berarti ‘Tuan’ dan bukan ‘Tuhan’. Lalu saat saya tunjukkan arti kata ‘Lord’ tersebut menurut Websters, anda malah lari lagi dengan memberi arti kata Adon, Elohim, Theos dan Kurios. Disini saya sedang menjawab klaim anda soal kata ‘Lord’ bukannya kata Adon, Adonay, Elohim, Theos dan Kurios. Ya ampun....harus berapa kali saya menulis dan menjelaskan sich??
Saya ulangi lagi (walaupun harus memperbesar kesabaran): “Perhatikan nomor 1, 10 dan 11 dari kata benda ‘Lord’ menurut kamus Websters-Online-Dictionary yang menjelaskan bahwa kata itu merujuk kepada Tuhan Kristen-Yahudi, Yehovah / YHWH dan Sang Juruselamat. Dalam berbagai Alkitab Inggris (NIV, NASB, KJV,dsb), kata KURIOS dalam Kis 16:31 diterjemahkan ‘Lord’ dengan ‘L’ huruf besar, ini menunjuk pada ‘Tuhan’. Tetapi dalam 1 Ptr 3:6, kata KURIOS diterjemahkan ‘lord’ (l) huruf kecil yang menunjuk pada manusia (NASB, KJV, ASV, dsb). Jadi, baik Alkitab Inggris maupun Indonesia, tidak salah menterjemahkan kata KURIOS menjadi ‘Tuhan’ atau ‘tuan’ karena semuanya tergantung konteks.” Sudah paham?
Ulangi lagi: Sang Firman memang menjelma jadi manusia dan memang logis jika ada orang yang belum mengenalnya (misalnya perempuan Samaria) menyebutnya ‘lord / tuan’. Tetapi apakah Sang Firman yang adalah Tuhan sendiri saat jadi manusia lalu Tuhan-nya hilang? Tentu tidak! Maka logis pula jika Tomas, Paulus, Petrus, Bapa, menyebut Yesus dengan istilah THEOS / Allah.
Teguh Hindarto:
Sudah saya katakan, perhatikan dengan seksama ketika kata “sembah” dan “sujud” ditujukan pada Yesus, apakah pernah sujud dan sembah terhadap Yesus dihubungkan dengan status beliau sebagai YHWH atau Sang Bapa? Tidak! Penyembahan yang ditujukan pada beliau dihubungkan dengan status beliau sebagai Anak Tuhan, Mesias, Anak Manusia dan bukan yang lain yang menggantikan kedudukan Bapa di Sorga. Justru dengan pernyataan Yesus yang menyuruh Satan hanya menyembah YHWH Tuhan Pencipta membuktikan bahwa Yesus tidak pernah mengarahkan penyembahan pada dirinya yang menggantikan kedudukan Bapa.
Sekali lagi, tidak ada hubungan penerjemahan kata Kurios dengan status keilahian dan penyembahan terhadap Yesus.
Albert Rumampuk:
Sudah saya katakan bahwa dalam Mat 4:10 Yesus melarang penyembahan yang ditujukan kepada yang bukan Tuhan / Allah / YHWH. Maka otomatis saat orang-orang menyembah Yesus, dan Dia tidak menolaknya, menunjukkan bahwa Dialah Tuhan / YHWH itu sendiri. Saya rasa ini konsekwensi logis. Saya ulangi lagi: Jika Yesus bukan Tuhan / Allah tapi mau disembah, itu berarti Dia sedang menentang kata-kataNya sendiri di Mat 4:10. Anda mau katakan Yesus seorang yang plin plan?
Kalimat anda: “Justru dengan pernyataan Yesus yang menyuruh Satan hanya menyembah YHWH Tuhan Pencipta membuktikan bahwa Yesus tidak pernah mengarahkan penyembahan pada dirinya yang menggantikan kedudukan Bapa” adalah pernyataan yang bertentangan dengan fakta adanya begitu banyak orang yang menyembah Yesus! Jika penyembahan itu hanya dihubungkan dengan status Yesus sebagai ‘tuan / manusia’ saja, maka para murid dan semua orang-orang yang menyembah-Nya sedang berlaku syirik dan Yesus seharusnya melarangnya. Tetapi apakah Yesus mengkritik perlakuan para murid tersebut? Tentu saja tidak!
Teguh Hindarto:
Saya harus bersabar memberi penjelasan pada Anda yang masih menggunakan terminologi yang masih umum diberlakukan di kalangan Kristen, dimana kami sudah meninggalkan dan menggunakan terminologi rekosntruktif yang saat ini kami pergunakan.
Saya harus membuat persamaan terminologi dahulu.
Elohim=Alaha=Theos=God= Tuhan (Orang Kristen di Indonesia menerjemahkan dengan Allah)
Adonay/Adon=Maran=Kurios=Lord= Tuan/Penguasa (Orang Kristen di Indonesia menerjemahkannya dengan Tuhan dan Tuan)
YHWH (Yahweh) adalah NAMA Tuhan Pencipta
Yesus adalah NAMA Juruslamat, Anak Tuhan, Sang Firman yang menjadi manusia
Yesus tidak pernah disembah dalam kedudukannya sebagai Elohim/Theos/God/Tuhan. Saya sudah menganalisis semua kasus penyembahan yang ditujukan pada Yesus bukan dan tidak terkait pemahaman bahwa dia adalah Elohim/Theos/God/Tuhan. Penyembahan terhadap Yesus terkait bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, Anak Manusia yang dinubuatkan, Anak Tuhan yang dinyatakan pada dunia. Maka pernyataan Anda, “Maka otomatis saat orang-orang menyembah Yesus, dan Dia tidak menolaknya, menunjukkan bahwa Dialah Tuhan / YHWH itu sendiri” adalah sebuah lompatan kesimpulan dengan mengabaikan konteks penyembahan yang ditujukan pada Yesus. Tunjukkan pada saya ada kasus dalam percakapan sehari-hari Yesus disapa Elohim atau Theos!
Lho? Khoq masih berputar-putar soal penyembahan pada diri Yesus? Dalil Anda lemah. Anda tidak bisa membuktikan bahwa penyembahan yang ditujukan pada diri Yesus dihubungkan dengan kedudukannya sebagai Sang Bapa dan Tuhan (Elohim/Theos). Anda pun membesar-besarkan data dengan berkata, “adalah pernyataan yang bertentangan dengan fakta adanya begitu banyak orang yang menyembah Yesus!”. Kata ‘sembah” yang ditujukan pada diri Yesus muncul sebanyak 2 kali yaitu di Matius 28:9 dan 17. Kata “sujud” hanya 1 kali muncul dalam Yohanes 9:38. Nah, buktikan pernyataan Anda yang FANTASTIS bahwa banyak fakta Yesus disembah dalam Kitab Injil!
Bagaimana mungkin Yesus adalah Bapa di Sorga atau YHWH sendiri sementara beliau saja bersabda, “Tuhan itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran” (Yoh 4:24)
Bagaimana mungkin Yesus adalah Bapa Surgawi sementara beliau bersabda,"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya” (Luk 23:34). Tidak mungkin Yesus adalah Sang Bapa karena beliau berkata, "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya” (Luk 23;46)
Saat para murid menyembah, tidak ada hubungannya dengan julukan Kurios/Adoni yang beliau sandang. Tidak pula dihubungkan dengan kedudukan Yesus yang menggantikan Bapa Surgawi. Semua kasus penyembahan terhadap Yesus berlatarbelakang profetik dan ketakjuban atas apa yang beliau perbuat.
Albert Rumampuk:
Anda katakan penyembahan pada Yesus terkait diri-Nya sebagai Mesias (yang anda sebut sebagai ‘manusia ilahi’), lalu Anak Tuhan (yang menurut orang Yahudi menunjuk pada Tuhan itu sendiri). Lalu mengapa tak mau menerjemahkan KURIOS sebagai Tuhan? Apakah anda menganggap ‘Mesias’ yang anda sebut sebagai ‘manusia Ilahi’ itu bukan Ilahi? Atau Anak Tuhan itu bukan setara / sama dengan Tuhan sendiri? Masih menuduh saya melakukan ‘lompatan kesimpulan’? Sebuah tuduhan yang layak untuk diri anda sendiri. Pertanyaan anda: “Tunjukkan pada saya ada kasus dalam percakapan sehari-hari Yesus disapa Elohim atau Theos!” Lagi-lagi membuat saya bingung dengan cara berdiskusi anda yang amburadul karena suka mengulang-ulang sesuatu yang sudah dijawab. Kapan bisa berdiskusi dengan baik dan benar?
Pertanyaan saya ini belum dijawab: Jika Yesus bukan Tuhan / Allah tapi mau disembah, itu berarti Dia sedang menentang kata-kataNya sendiri di Mat 4:10. Anda mau katakan Yesus seorang yang plin plan? Jangan suka berputar-putar, jawab itu!
Yesus bukan Bapa bung! Kedua oknum itu memiliki pribadi yang berbeda. Saya tak pernah katakan bahwa Yesus sama dengan atau adalah Bapa, tetapi Yesus adalah Allah / Tuhan / YHWH. Anda lagi-lagi melakukan lompatan kesimpulan! Penyembahan kepada Yesus bukan dihubungkan dengan posisinya sebagai Bapa, tetapi menunjukkan keilahian-Nya (status keTuhananNya). Siapa bilang kata ‘sembah / proskuneo’ untuk Yesus hanya muncul 2 kali? Coba lihat ayat-ayat berikut ini:
- Mat 8:2 “Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepadaNya, lalu SUJUD MENYEMBAH DIA dan berkata: ‘Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.’”.
- Mat 9:18 “Sementara Yesus berbicara demikian kepada mereka, datanglah seorang kepala rumah ibadat, lalu MENYEMBAH DIA dan berkata: ‘Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tanganMu atasnya, maka ia akan hidup.’”.
- Mat 14:33 “Dan orang-orang yang ada di perahu MENYEMBAH DIA, katanya: ‘Sesungguhnya Engkau Anak Allah.’”
- Mat 15:25 “Tetapi perempuan itu mendekat dan MENYEMBAH DIA sambil berkata: ‘Tuhan, tolonglah aku.’”.
- Mat 17:14 “Ketika Yesus dan murid-muridNya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan MENYEMBAH”.
- Mat 20:20 “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu SUJUD DI HADAPANNYA untuk meminta sesuatu kepadaNya”.
- Mat 28:9,17 “[9] Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: ‘Salam bagimu.’ Mereka mendekatiNya dan memeluk kakiNya serta MENYEMBAHNYA. ... [17] Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orang ragu-ragu”.
- Yoh 9:38 “Katanya: ‘Aku percaya, Tuhan!’ Lalu ia SUJUD MENYEMBAHNYA”.
- Luk 24:51-52 “[51] Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga. [52] Mereka SUJUD MENYEMBAH KEPADANYA, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita”.
- Ibr 1:6 “Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: ‘Semua malaikat Allah HARUS MENYEMBAH DIA.’"
Penyembahan untuk Bapa misalnya dalam Injil Yohanes:
“Kata Yesus kepadanya: ‘Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan MENYEMBAH BAPA bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem.’” (Yoh 4:21)
Kepada Allah / THEOS, misalnya dalam 1 Kor 14:25
“segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan SUJUD MENYEMBAH ALLAH dan mengaku: ‘Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu.’”
Perhatikan bahwa bukan hanya Bapa / THEOS / Allah saja yang disembah, tetapi Yesus juga disembah. Anehnya, jika Yesus memang bukan Tuhan / Allah itu sendiri, mengapa Dia mau menerima sembah manusia? Saya terus ulangi lagi: Bukankah ini akan menentang kata-kataNya sendiri dalam Mat 4:10? Bukankah hanya Tuhan / Allah yang patut disembah?
Teguh Hindarto:
Memprihatinkan melihat akidah Anda yang kacau balau....tidak tahu mana kepala dan mana kaki sampai-sampai menyatakan demikian, “Yesus bukan Bapa bung! Kedua oknum itu memiliki pribadi yang berbeda. Saya tak pernah katakan bahwa Yesus sama dengan atau adalah Bapa, tetapi Yesus adalah Allah / Tuhan / YHWH”
(1) Terbukti Anda TIDAK PAHAM Bahasa Ibrani dan Yunani khususnya terminologi Ketuhanan. Anda menyamakan YHWH adalah generic name yang disamakan dengan Allah dan Tuhan padahal YHWH adalah proper name/personal name
(2) Kalau dalam pernyataan sebelumnya Anda mengatakan bahwa “Yesus adalah Yahweh yang menjadi manusia”, itu artinya Anda mengakui bahwa Yesus adalah Sang Bapa karena YHWH adalah Sang Bapa (Yes 64:8)
Albert Rumampuk:
Yesus memang adalah YHWH: Yer 23:5-6 “Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri. Dalam zamannya Yehuda akan dibebaskan, dan Israel akan hidup dengan tenteram; dan inilah namanya yang diberikan orang kepadanya: TUHAN--keadilan kita.”
Nama diri Tuhan adalah YHWH, dan menurut Yeremia, Sang Tunas adil juga bernama YHWH. Jangan berdalih bahwa ini hanyalah sekedar ‘sebutan’ saja, karena konsep orang Yahudi bahwa nama itu menunjuk pada diri / pribadi orang itu sendiri. Bapa memang adalah YHWH, tetapi Yesus juga adalah YHWH, namun Bapa bukan Yesus, itu yang Alkitab katakan. Alkitab tak pernah mencatat Bapa menjadi manusia, tetapi Sang Firman / Anak-lah yang berinkarnasi (Yoh 1:1, 14; Ibr 1:6).
Anda sudah akui bahwa kata ‘sembah’ untuk Yesus bukan hanya 2 x saja? Lalu jika hanya Bapa / THEOS saja yang layak disembah, mengapa Yesus menerima sembah orang Yahudi yang monotheisme itu??
‘Memprihatinkan melihat akidah Anda yang kacau balau....tidak tahu mana kepala dan mana kaki’
Untuk selengkapnya bisa dibaca disini: http://www.facebook.com/groups/259025264138201/426654070708652/
saya perhatikan komen beliau setelah statement anda , membuat saya bingung. seorang MTh (Master Theologi) berpikiran seperti seorang MUSLIM, bahkan seorang muslim yang tidak pernah sekolahpun selalu bertanya hal tersebut "Jika Yesus TUHAN kenapa DIA berdoa?, Kepada Siapa DIA berdoa? kenapa Yesus yang TUHAN itu memohon-mohon kepada ALLAHKU_ALLAHKU mengapa Engkau meninggalkan AKU?"
BalasHapusteori konspirasi saya menyimpulkan bahwa jangan-jangan Teguh ini samaran MUSLIM yang ingin mengacaukan ALKITAB orang KRISTEN, karena ada tuduhan dia menggugat kata KURIOS sebagai TUAN bukan SEBAGAI TUHAN dikarenakan kepentingan ISLAM..wkwkwk-ini hanya teori konspirasi saya, bukan sebenarnya..
Seorang nabi saja..dalam penantian akhir zaman ditahun masehi/mesias/kristen..tidak ada manusia yang menggunakan kedudukan itu "nabi"dalam kehidupan sehari hari..dan jika kurios diterjemahkan TUAN oleh manusia..haruslah tidak ada manusia yang menggunakan kata TUAN lagi dalam kehidupan sehari hari..majikan yang dipanggil TUAN,harus tidak ada..karena apa mulianya kata TUAN jika sama saja dengan majikan yang manusia biasa..TAPI SEPERTINYA PENERJEMAH BERMAKSUD MENURUNKAN SEDIKIT KEDUDUKAN YESUS ATAS ALLAH BAPA..PADAHAL SUDAH TERTULIS
BalasHapusYohanes 10:30 (TB) Aku dan Bapa adalah satu."
PENYEBUTAN YESUS ADALAH TUHAN YAITU RAJA SEGALA RAJA/TUAN SEGALA TUAN/KUASA SEGALA KUASA.ADALAH KEISTIMEWAAN TERSENDIRI ATAS SEGALA RAJA DAN SEGALA TUAN..THANKS..HALELUYA..