Rabu, 12 Januari 2011

Tanggapan atas Tulisan Pdt. Yakub Sulistyo STh, MA: Siapakah Yeshua itu?

Oleh: Albert Rumampuk



Pada dasarnya saya sudah cukup lelah berdiskusi tentang nama TUHAN yang begitu ‘diagung-agungkan’ (baca: diharuskan) oleh satu sekte di Indonesia (dan di dunia) yang pada umumnya juga disebut dengan kelompok Yahweh-isme. Tetapi ada hal yang membuat saya kaget, karena dalam tulisan pak Yakub ini, dia jelas-jelas telah memfitnah Kristen. Karena itu, saya akan coba menanggapinya.


Berikut adalah tulisan dari Pdt. Yakub Sulistyo S.Th, MA, yang berjudul SIAPAKAH YESHUA ITU? (http://www.facebook.com/note.php?note_id=446984877630), dan yang langsung akan saya tanggapi.


Pdt. Yakub Sulistyo

Banyak orang berpikir setelah mengenal Yahweh, berarti meninggalkan Yeshua sebagai Elohim, sehingga orang belum apa-apa sudah menolak Yahweh, sebab diidentikkan dengan Saksi Yehuwa, padahal justru Saksi Yehuwa itu yang masih sama dengan Kristen yang menolak Yahweh, karena masih sama-sama menggunakan nama allah juga. Memang tidak dapat dipungkiri ada juga orang yang sudah tidak memakai nama allah lalu karena keterbatasan pemahaman theologia sehingga jadi kebingungan sendiri dan menganggap Yeshua itu hanya ciptaan Yahweh atau hanya utusan Yahweh saja.

Tanggapan saya

Banyak yang berpikir demikian, tapi bukankah tidak semua orang berpikir seperti itu? Kalimat bapak yang saya garis bawahi itu, jelas merupakan fitnah dari bapak terhadap Kristen. Darimana anda tahu bahwa Kristen telah menolak Yahweh? Apakah karena Kristen menggunakan kata ‘Allah’, sehingga itu dijadikan alasan bahwa Kristen telah menolak Yahweh? Saya kira itu adalah alasan yang asal-asalan saja. Kristen sama sekali tidak menolak Yahweh, yang di tolak adalah keharusan penggunaan nama itu! Saksi Yehuwa jelas menolak keTuhanan Yesus dan RohKudus (dan jelas telah menolak Yahweh), tetapi Kristen tidak. Lalu mengapa gerangan bapak menyamakan antara Saksi Yehuwa dan Kristen? Mengapa mengatakan Saksi Yehuwa dan Kristen sama-sama menolak Yahweh? Apakah karna Kristen telah menolak keharusan nama Yahweh, maka itu berarti hanya sekte Yahweh-isme yang bisa disebut 'Kristen sejati' ?? Hebat!

Kristen mengganti nama Yahweh dengan kata ‘Allah’, karena didasari pada Perjanjian Baru yang juga mengganti YHWH dengan KURIOS atau THEOS. Jika para penulis PB yang diilhami Roh Kudus bisa mengganti nama Yahweh, mengapa Kristen tak bisa?? Mempersalahkan Kristen yang menggunakan kata ‘Allah’, itu sama saja dengan mempersalahkan para penulis PB atau mempersalahkan Roh Kudus yang mengilhami para penulis itu sendiri!

Orang yang tak gunakan kata ‘Allah’ dan lalu bingung, sehingga menyimpulkan bahwa Yesus hanya ciptaan / utusan Yahweh, adalah orang yang bodoh sama seperti anda!


Pdt. Yakub Sulistyo:

Dalam naskah berikut ini akan membuktikan bahwa Yeshua HaMashiakh itu bukan hanya sekedar utusan Yahweh, melainkan Yahweh yang “turun” bermanifestasi dalam ujud manusia.

Yeshua itu firman dan Elohim, sesuai dengan Kitab Yokhanan 1: 1 "Bereshit haya hadavar we’hadavar haya Et-haElohim we’hu hadavar haya Elohim" artinya "Pada mulanya ADA Firman, dan Firman yang ADA itu bersama Elohim dan Firman yang ADA itu Elohim."

Itulah sebabnya saat Yeshua di dunia ini, Dia mengajar seperti apa yang tertulis dalam Kitab Yokhanan 8: 58 “Yeshua berfirman kepada mereka, sesungguh sungguhnya Aku berfirman kepadamu, Aku ada sebelum Avraham ada”. Hal itu karena Yeshua itu Yahweh sehingga Dia sudah ada sebelum Avraham dilahirkan, karena Dia itu kekal. Hal itu sesuai dengan Firman yang tertulis dalam Kitab Yeshayahu 41: 4 “Aku Yahweh yang pertama dan yang terakhir, Akulah Dia.” Kitab Wahyu 1: 8 juga mengatakan bahwa Yeshua itu Aleph we Taw atau Alfa dan Omega, tertulis sebagai berikut : “Aku adalah Alfa / ALEF dan Omega / TAW, permulaan dan penghabisan, YAHWEH berfirman, Yang Ada dan Yang Telah Ada dan Yang Akan Datang, Penguasa Semesta.” Maka Yeshua berfirman dalam Yokhanan 10: 30 bahwa : "Ani we’haav Ekhad" yang artinya "Aku dan Bapa itu Satu".

Karena Yeshua dengan Yahweh itu satu, maka ada kesamaan antara Yeshua dan Yahweh.

a. Sebagai Gembala ( Mazmur 23: 1 dan Yokhanan 10: 14 )
b. Sebagai Terang Dunia ( Yeshayahu 2: 5 dan Yokhanan 8: 12 )
c. Mahatahu ( Mazmur 44: 22 dan Luqas 5: 22, 19: 5 ).
d. Dan sebagainya.


Tanggapan saya

Yang pertama, saya merasa lucu karena pak Yakub dan kelompok Yahwehisme selalu menggunakan tulisan Ibrani saat mengutip ayat-ayat dalam Perjanjian Baru. Saya menilai Yahwehisme adalah aliran yang bukan hanya ‘mengagungkan’ nama Yahweh tapi juga ‘mengagungkan’ bahasa Ibrani! Merupakan suatu keanehan jika kata ‘Allah’ pada Yoh 1:1 yang seharusnya dalam bahasa aslinya menggunakan kata ‘Theos’ di ubah ke Ibrani menjadi ‘Elohim’. Saya tahu, ini karena kelompok Yahwehisme menganggap bahwa Perjanjian Baru ditulis bukan dalam bahasa Yunani, tapi bahasa Ibrani. Ini juga adalah kebodohan yang sangat menggelikan!

Yang kedua, kami Kristen percaya pada doktrin Allah Tritunggal; Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah 3 pribadi yang berbeda tetapi dalam satu esensi yaitu Allah (atau yang bapak sebut Yahweh). Saya ingin tanya pada anda: apakah Yahweh itu adalah Bapa?  Diatas bapak katakan bahwa “Yahweh yang ‘turun’ bermanifestasi dalam ujud manusia”, itu adalah Yeshua / Yesus. Apakah Yesus sama dengan Bapa?

Saya melihat sebelumnya bapak menggambarkan bahwa Yahweh adalah Yesus dengan mengutip Yoh 8:58, Yes 41:4 dan Wahyu 1:8. Yahweh yang adalah Yesus, turun bermanifestasi / menjelma jadi manusia. Maka dibagian akhir bapak mengutip Yoh 10:30: “Aku dan Bapa adalah satu”. Setelah itu anda mengatakan bahwa Yesus dan Yahweh adalah satu. Itu berarti anda menyamakan antara Yahweh dengan Bapa. Jadi, yang turun kedunia sebetulnya bukan hanya Yeshua (Yesus/Anak), tapi juga bisa dikatakan bahwa Sang Bapa yang turun kedunia jadi manusia, karena Bapa adalah Yahweh yang juga adalah Yeshua/Yesus itu sendiri. Dari diskusi saya dengan bapak sebelumnya, anda jelas mengakui / percaya pada “TunggalTri” dan menolak konsep “Tritunggal”. Jika demikian, maka ini jelas ajaran sesat!

Saya setuju bahwa nama Sang Anak juga adalah Yahweh, tetapi dengan mengatakan bahwa Sang Anak adalah Sang Bapa itu sendiri (pribadi yang sama), itu juga kesesatan!


Pdt. Yakub Sulistyo:

Konsekuensinya menolak Yeshua sebagai Elohim, berarti menolak Yahweh. Demikian pula sebaliknya, menolak Yahweh berarti menolak Yeshua (Yokhanan 15: 23). Hal itu karena antara Yahweh dengan Yeshua itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan, maka Yeshua berfirman dalam Kitab Yokhanan 8: 24, sebagai berikut : "Laken amar’tti lakem ki tamutu ve’khattoteikem ki im-lo Taa’minu-vi ki-ani hu tamutu ve’khattoteikem" yang artinya "Oleh karena itu Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam  dosa-dosamu. Sebab, jika kamu tidak percaya bahwa Akulah Dia (Yahweh), maka kamu akan mati dalam dosa-dosamu."


Tanggapan saya:

Terkait dengan fitnah bapak yang mengatakan bahwa Kristen telah menolak Yahweh, maka disini anda memperjelasnya lagi dengan memberi suatu ‘ancaman’ dalam Yoh 8:24, bahwa mereka yang tidak percaya Yesus yang adalah Bapa (Yahweh), maka akan ‘mati’ / binasa.

Bukankah bapak sebetulnya sedang mengatakan bahwa orang-orang Kristen yang ‘menolak’ nama Yahweh karena menggunakan kata ‘Allah’ akan binasa? Jadi, hanya sekte Yahwehisme yang akan masuk sorga? Apakah anda juga berani mengatakan bahwa para rasul penulis Perjanjian Baru juga akan binasa? Sekali lagi saya tanya: apa dasar fitnahan anda dengan mengatakan Kristen telah menolak Yahweh? Lalu apa dasar penghakiman anda dengan mengatakan bahwa Kristen akan binasa??

Pdt. Yakub Sulistyo yang terhormat, jika anda ingin menegakkan ajaran 'keharusan penggunaan nama Yahweh' yang di bangga-banggakan itu, maka silahkan memberi penjelasan dengan cara yang baik dan benar. Bukan dengan memfitnah dan menghakimi orang lain tanpa kejujuran dan keadilan.

Demikian tanggapan saya, selanjutnya saya mohon klarifikasi / tanggapan dari bapak.

Terimakasih.


Catatan: Mengenai hal ini, saya sudah mendiskusikannya dengan Pdt. Yakub Sulistyo 
disini: http://www.facebook.com/note.php?note_id=160537037312351. Disitu dia sama sekali tak bisa membantah bahwa dia memang benar-benar telah memfitnah Kristen.



8 komentar:

  1. Shalom, Bpk Albert Rumampuk
    Saya Indah Yulianti, mohon izin memberikan sharing atas tulisan bapak menanggapi tulisan Bpk. Yakub Sulistyo.
    Saya pribadi tidak mengenal Bpk. Yakub.S dan saya belum pernah berjumpa dengan beliau, namun menurut saya pribadi bahwa apa yang disampaikan beliau bukanlah suatu "Fitnah"an terhadap ke Kristen an kita. saya percaya apa yang disampaikan beliau sebenarnya untuk membuka/menyampaikan kebenaran Firman TUHAN yang selama ini telah dibelokkan oleh "doktrin" Gereja dunia.
    Beberapa bulan ini saya mengalami rasa rindu yang amat sangat tentang Israel (baik secara jasmani maupun Rohani). dimana kerinduan saya terjawab oleh mereka yang berani menyerukan kebenaran bahwa nama diri TUHAN kita Adalah ABBA YAHWEH yang mana telah turun kedunia ini dengan menjadi seorang Manusia bernama YAHSHUA sang MASHIACH kita. dan saat ini, kebenaran itu sedang maju kedepan, dan saya percaya bahwa TUHAN sedang menampi/memilah umat-NYA dengan suatu cara yaitu Pengenalan akan Nama-NYA yang benar, sesuai yang diperkenalkan-NYA kepada Bapa Abraham, Ishak dan Yakub.
    Sekian dan terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Indah .. saya pun tidak kenal dengan bp. Albert Rumampuk .. tetapi saya setuju dengan beliau karena memang menyatakan Kristen sama dengan saksi Yehova adalah Fitnah .. karena kekristenan bukan saksi Yehova ..
      kalau anda menggunakan yahweh sebagai sebutan Tuhan anda silahkan saja tetapi saya katakan bahwa dalam bahasa aslinyasendiri nama Tuhan bukan yahweh tetapi YHWH .. dan kata Allah adalah sebutan yang sama dengan elohim , Elsyadai ,God .. jadi saya cuma sarankan anda jangan terlalu percaya sebelum anda paham . di indonesia Tuhan telah menetapkan LAI sebagai lembaga yang harus di hormati dan di akui pemerintah yang merupakan wakil Tuhan bukan .. selama LAI belum mengganti nya saya berharap anda tetap kepada Alkitab yang di keluarkan oleh LAI .. GBU

      Hapus
  2. Saudara Indah Yulianti.

    Mengenai fitnahan pak Yakub Sulistyo, silahkan anda melihat kalimat ini:

    “padahal justru Saksi Yehuwa itu yang masih sama dengan Kristen yang menolak Yahweh, karena masih sama-sama menggunakan nama allah juga”

    Karena Kristen masih menggunakan kata ‘Allah’, maka pak Yakub kemudian menyimpulkan bahwa Kristen telah menolak Yahweh. Kira-kira apa dasar dari kesimpulan pak Yakub itu?
    Semua orang Kristen yang belajar Alkitab, pasti tahu bahwa nama Tuhan memang adalah Yahweh. Namun, saat Kristen tak gunakan kata itu, bukan berarti bahwa kami telah menolak Yahweh, tapi tidak mengharuskannya. Tak ada satupun ayat dalam Alkitab yang mengharuskan manusia untuk menggunakan nama itu.

    Kata ‘Allah’, adalah kata yang telah di Indonesiakan, itu menunjuk pada Sang pencipta alam semesta; Tuhan Yang Maha Esa. Jadi, Kristen tak salah gunakan kata itu. Ketidakharusan penggunaan nama Yahweh, bukan merupakan ajaran yang salah, tapi Alkitabiah! Mengapa? Karena di sepanjang Perjanjian Baru, Yesus dan para Rasulpun tidak menggunakan nama tersebut. Mengapa Kristen tak boleh meneladani para penulis Alkitab itu?

    Anehnya, setelah memfitnah demikian, pak Yakub kemudian menjatuhkan fonis bahwa ‘Kristen’ akan mati / binasa. Memfitnah dan menghakimi, 2 hal itulah yang dilakukan oleh Pdt. Yakub Sulistyo. Mengenai soal nama Yahweh dan fitnahan pak Yakub yang lainnya, anda bisa melihat disini:

    http://albertrumampuk.blogspot.com/2011/01/sekte-yahwehisme-sekte-yang-aneh-bin.html

    Semoga Tuhan terus membuka hati dan pikiran kita, agar dapat mengenal-Nya lebih dalam lagi.

    Salam

    BalasHapus
  3. Saya heran dengan sekte beginian. Kalo Tuhan tidak mau kita berbahasa lain, tentunya kita semua berbahasa Ibrani saja, dan Tuhan tidak perlu memberi ide bagi para rasul di perjanjian baru utk menyebarkan injil ke negara lain,termasuk yg berbicara bahasa arab. Bpk. yakub clearly tidak mengerti tata bahasa, dan naif sbg org kristen. Tidak ada bukti sejarah, tata bhs,ilmiah apalagi spiritual. Orang2 ini udah gak ada kerjaan selain membicarakan hal2 yg bukan masalah, jadi rumit. Jewish people yg memakai kata yahweh juga tidak mengakui yesus sbg Tuhan, dan muslim yg memakai kata Allah as refer to the Lord, tdk mengakui Yesus sbg Tuhan. Thus, yg membedakan bukan Yahweh,Allah,Tuhan dan gelar lainnua tapi,nama yg dipercayai sbg Tuhan. In mybfaith, allah ..yahweh..tuhan Yesus Kristus. Titik! Thank you for people like you..Gbu

    BalasHapus
  4. Sebenar ajaran Yahwehisme adalah sama dengan Saksi Yehovah ,hanya ganti kedok aja.
    Ajaran Yahwehisme ini intinya TIDAK MENGAKUI YESUS KRISTUS TUHAN.

    BalasHapus
  5. kalau begitu adanya...sorga akan sepi...karena hanya terisi orang2 sok jago yang merasa punya tiket masuk surga dengan penyebutan tertentu...padahal keselamatan itu anugrah Tuhan....please deh kelompok Yahweh-isme tak masuk akal...hanya "ngeyelnya" setengah dut...eh malah mereka ada yang bilang PB aslinya bahasa Ibrani...ilmu kebatinan apa ini. Tapi aku tetap mengasihi mereka...tak doakan agar mereka bertobat. Amin

    BalasHapus
  6. Pusing ah, masak nama Tuhan saja di perdebatkan. Bagaimana dengan bahasa daerah. Orang Batak menyebut nama Tuhan dengan DEBATA JAHOBA. Begitu pula dengan suku suku lainnya yang tidak menyebet nama Allah atau YAHWEH.

    Udahlah gak usah berdebat dengan kalimat kalimat ini, dengan 'keahlian' pemahaman pribadi yang sifatnya mungkin tidak Kristiani.

    Sepanjang pengetahuan saya, terjemahan Alkitab yang kita baca sekarang sudah baik dan benar untuk bisa dipahami. Dan sudah pula diterjemahkan kedalam berbagai bahasa daerah. Bahasa itu adalah akhlak berkomunikasi yang datangnya dari Tuhan, karena ada kebajikan di dalammnya.

    Terima kasih.

    Mardongan Harahap

    BalasHapus
  7. saya mau bertanya kpd kelompok yahwe-isme:kelompok yahwe-isme masuk kelompok kristen kah di Indonesia atau kelompok mana, kalau msk kelompok kristen, ada aturan untuk menggunakan Alkitab TB(LAI) sbg kitab suci, tapi kalau diluar kristen apa nama kitab suci nya yah.

    soalnya pada hari Jumat, 11 Feb 2013, saya telepon teman2 bagian hukum LAI , dan DEPAG, mereka mengatakan bhw ILT (buku yg menyerupai alkitab adlh kitab suci yahe-isme) namun menurut LAI/ DEPAG buku tsb tdk bisa digunakan utk umum, hanya utk kalangan sendiri, saya mau tanya kpd pembaca tulisan ini, apakah buku seperti itu direlakan utk merendahkan bahkan menyerang Alkitab firman Allah yg selama ini kita gunakan utk pertumbuhan rohani ? mohon pertimbangan teman pembaca. kalau ilt dan yahwe-isme sdh legal menjadi salah satu kelompok agama dan menggunakan ILT sbg kitab suci, barulah kita perdebatkan ttg yahwe tsb, kalau skrg kutipan ayatnya dari ILT sama dgn buku biasa, terus kita ngotot mendebat kelompok yahwe-isme, kurang pas, Kalau mau mendebatnya . Pertama yg hrs kita lakukan ialah kita tanyakan dulu legalitas nya yg akn kita debat, baru masuk ke substansi,

    BalasHapus